Menurut survei Simponi PPPA pada bulan April 2021, kasus kekerasan terhadap Perempuan (KtP) dewasa selama 29 Februari 2020 sampai dengan 26 April 2021 terlapor sebanyak 8.045 kasus dengan 1.039 kasus kekerasan seksual.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Melihat dari data tersebut, rata-rata setiap dua hari ada lima perempuan dewasa yang melaporkan mengalami kekerasan seksual. Sedangkan kasus kekerasan terhadap Anak (KtA) selama pandemi 29 Februari 2020 sampai dengan 26 April 2021 sebanyak 10.847 kasus dengan 6.775 kasus yang sama, yaitu kekerasan seksual. Sebagai informasi terdapat beberapa jenis kekerasan antara lain, kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual, eksploitasi/trafficking, penelantaran ekonomi dan perempuan dalam situasi darurat dan kondisi khusus.
Berlandaskan kondisi tersebut maka Srikandi Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya mengadakan kegiatan Pengukuhan dan Rapat Kerja Pengurus Pusat Srikandi Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya masa bakti 2021-2026 secara virtual, Minggu (27/6/2021). Mengangkat tema “Srikandi TP Sriwijaya Mewujudkan SDM Perempuan dan Anak yang Berkualitas dan Berdaya Saing Melalui Peran Srikandi Perdamaian untuk Indonesia Maju” acara ini turut mengundang Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kementerian PPPA Prof. Vennetia R.
Menurut Ketua Umum Srikandi TP Sriwijaya Nyimas Aliah, peran perempuan sejatinya tidak hanya membangun diri dan keluarga, tetapi turut berkontribusi membangun masyarakat dan negara. Negara dan bangsa akan kuat jika ada perempuan kuat di dalamnya. Hal ini sama tujuannya dengan visi Srikandi TP Sriwijaya yaitu mewujudkan sumber daya manusia (SDM) perempuan dan anak yang berkualitas dan berdaya saing melalui peran Srikandi pegiat perdamaian untuk Indonesia Maju.
Misi Srikandi TP Sriwijaya yaitu meningkatkan pemberdayaan perempuan disemua bidang, meningkatkan perlindungan perempuan dan anak dari berbagai tindakan kekerasan, dan mewujudkan perempuan sebagai pegiat perdamaian. “Tentunya organisasi ini juga sebagai wadah mempererat tali persaudaraan perempuan Sumbagsel dimanapun mereka berada,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini turut hadir Dosen Lemhanas Ninik Rahayu yang memberikan paparan singkat dengan tema “Peran Srikandi dalam Menghadapi Sexual Harassment Digital (SHD) untuk Indonesia Maju”. Hadir pula Director of AMAN Indonesia Dwi Rubyanti Kholifah yang memaparkan tema “Perempuan Membangun Perdamaian”. (rvh)
- BERITA TERKAIT
- Masih Ada Peluang, Pendaftaran Kompetisi Karya Sumbu Filosofi 2024 Diperpanjang!
- Perhumas Dorong Pemimpin Dunia Jadikan Komunikasi Mesin Perubahan Positif
- Berbagi Kiat Membangun Citra Lewat Kisah di Kelas Humas Muda Vol. 2
- Membuka WPRF 2024, Ketum Perhumas Soroti Soal Komunikasi yang Bertanggung Jawab
- Dorong Kecakapan Komunikasi, Kementerian Ekraf Apresiasi Kelas Humas Muda Vol. 2