Public Relations (PR) turut memegang peranan penting dalam meningkatkan awareness tentang Indonesia di kancah global. Termasuk, menangani berbagai isu yang berkembang terkait bangsa ini.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Seperti yang dirasakan oleh Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru merangkap Samoa, Kerajaan Tonga, Kepulauan Cook dan Niue Tantowi Yahya. “Perusahaan saja membutuhkan PR apalagi negara besar seperti Indonesia,” ujarnya saat menjadi pembicara diskusi APPRI Connect bertajuk “Mencari Indonesia di Dunia”, Rabu (25/8/2021).
Menurut Tantowi, masih ada ruang untuk melakukan kapitalisasi berbagai potensi yang dimiliki oleh Indonesia. “Ini adalah tugas besar bersama. Kita bersama-sama mengemas seluruh aset yang dimiliki agar menjadi sesuatu yang menarik. Bukan saja dalam konteks pariwisata, tapi lebih dari itu, menanamkan kebanggaan kepada generasi muda bahwa mereka belong to this big nation,” ujar Tantowi.
Bahkan KBRI pun merupakan tempat promosi bagi warga negara asing. Ruangan-ruangan di KBRI didesain dan diberi nama sesuai dengan daerah di Indonesia. Tujuannya, agar WNA dapat merasakan keberagaman budaya Indonesia.
KBRI juga memperkuat kerja sama internasional melalui Wellington Innitiatives. Contoh, inisiatif melakukan media engagement untuk meluruskan berita bohong maupun propaganda Kelompok Separatis Papua. Selain itu, menginisiasi campus engagement. Kegiatan ini diisi dengan seminar dan diskusi ilmiah. Lainnya, government and parliamentary engagement. Atau, sarana KBRI dalam mendengar dan memberikan penjelasan faktual. Terakhir, NGO and diaspora engagement. Yakni, pertemuan rutin dengan lembaga swadaya masyarakat (NGO/LSM) dan Diaspora Indonesia. Sementara dalam membangun komunikasi, Tantowi menekankan pentingnya positioning dan peran Indonesia di kawasan Pasifik.
Sementara menurut Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari, partisipasi Indonesia di ajang pertandingan olahraga bergengsi juga dapat menjadi suatu cara untuk membawa Indonesia kepada dunia.
Perbaiki Karakter
Direktur agensi PR Xantena Vici sependapat. Pada intinya, kata dia, reputasi Indonesia harus dibentuk dan diperjuangkan oleh semua warga negara. Sebab sejatinya, setiap individu adalah duta bagi tanah airnya terlepas dari mana pun latar belakangnya. Namun, di antara semua itu, ada hal lain yang menjadi perhatiannya. Menurutnya, negeri ini perlu memperbaiki karakternya. “Karakter bangsa merupakan elemen penting yang berdampak besar pada kemajuan negara,” ujarnya.
Caranya dengan meningkatkan kemampuan literasi. Sebab, jika tingkat literasi masyarakat di suatu negeri rendah, maka rakyatnya akan mudah terprovokasi dan terjajah oleh persepsi negara lain yang memiliki kepentingan. Di samping itu, ia juga menekankan pentingnya melakukan penggalian internal untuk menemukan key message yang solid. Pesan kunci itu berkaitan dengan diferensiasi Indonesia di mata dunia. Untuk menemukan diferensiasi yang tepat, perlu riset. (rvh)
- BERITA TERKAIT
- Tiga Institusi asal Indonesia Jadi Pemenang di Ajang AMEC Awards 2024
- Masih Ada Peluang, Pendaftaran Kompetisi Karya Sumbu Filosofi 2024 Diperpanjang!
- Perhumas Dorong Pemimpin Dunia Jadikan Komunikasi Mesin Perubahan Positif
- Berbagi Kiat Membangun Citra Lewat Kisah di Kelas Humas Muda Vol. 2
- Membuka WPRF 2024, Ketum Perhumas Soroti Soal Komunikasi yang Bertanggung Jawab