“Kolaborasi untuk Kebangkitan Negeri” menjadi tema sentral penyelenggaraan PR INDONESIA Awards (PRIA) 2022 tahun ini. Namun, para peserta tak perlu khawatir. Sebab, hal itu bukan berarti semua entri harus merujuk pada tema tersebut.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Demikianlah menurut founder dan CEO PR INDONESIA Group Asmono Wikan saat membuka acara Technical Meeting PRIA 2022 yang diselenggarakan secara virtual, Selasa (11/1/2022). Tema tersebut merupakan filosofi, value, dan semangat yang dibawa PR INDONESIA selaku penyelenggara untuk mengajak semua elemen masyarakat, khususnya komunitas dan ekosistem PR, bersama-sama masyarakat mendorong tumbuhnya kolaborasi. Serta, memastikan negeri ini mampu bangkit dari masa pandemi.
“Kami melihat betapa pentingnya kolaborasi antarlintas sektor untuk mendorong kebangkitan kembali negeri pertiwi bagi sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat pascapandemi COVID-19,” ujar pria yang juga merupakan Sekjen Serikat Perusahaan Pers (SPS) itu. Meski demikian, kata Asmono, para peserta PRIA 2022 tak perlu khawatir. Sebab, bukan berarti semua program yang diikutsertakan ke dalam entri harus merujuk pada tema tersebut.
Nah, bicara soal kompetisi PRIA 2022, pada technical meeting hari itu, hadir para juri PRIA tahun 2021. Mereka adalah President Director Prominent PR Ika Sastrosoebroto serta founder dan CEO CPROCOMM Emilia Bassar. Di hadapan ratusan peserta, keduanya membagikan tips dan ekspektasi para juri terhadap materi pengumpulan entri tahun ini.
Hal pertama yang harus dilakukan peserta adalah memastikan semua kategori yang dikirimkan ke panitia lolos seleksi kelengkapan dokumen. Tahun ini ada sembilan kategori yang dilombakan. Antara lain, kategori nonpresentasi terdiri dari Owned Media, Kanal Digital, Manajemen Krisis, Manual Tata Kelola Kehumasan, Laporan Tahunan, dan Brand Guideline. Serta, kategori presentasi Program PR, Departemen PR, dan Program CSR. Khusus kategori yang terakhir disebutkan, peserta yang telah lolos seleksi kelengkapan dokumen akan bersiap melaju ke tahap berikutnya. Yakni, presentasi di hadapan dewan juri. Penjurian presentasi ini nantinya akan diselenggarakan secara hibrida.
Juri Emilia Bassar menekankan agar para peserta memastikan benar-benar memiliki kekuatan dan keunggulan dalam kategori yang dipilih. Peserta juga diharapkan mampu menyajikan materi dan data secara lengkap dan spesifik. Catatan lainnya, pada saat mengirimkan dokumen, peserta harus memastikan mencantumkan kategori maupun subkategori yang dipilih pada sampul surat.
Menurut juri Ika Sastrosoebroto, penjurian bukan ajang untuk menilai sebuah objek atau menonton pertunjukkan. Lebih dari itu, merupakan ajang untuk menghargai karya-karya terbaik para profesional PR. “Setiap penjurian, saya mendapatkan mapping terkait apa yang sedang terjadi, bagaimana, dan sudah sejauh mana peran PR di Indonesia,” katanya. Ternyata, semua orang umumnya sudah sadar terhadap fungsi PR. Pun dengan stakeholders, sudah sangat engage terhadap perusahaan. “Saya pun akhirnya menemukan makna sebenarnya tentang apa itu beyond PR,” ujarnya.
Ika berharap kompetisi ini semakin menyadarkan seluruh lini baik di instansi maupun korporasi bahwa PR memainkan peran strategis sebagai katalisator semua perubahan untuk mendapatkan engagement dari business outcome.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan unduh entri kit PRIA beserta lembar konfirmasi di bawah ini:
https://bit.ly/EntryKitPria2022
Atau, Anda dapat menghubungi Sdr. Yamin (085883921252), Sdri. Dwieky (081288222552), dan Sdri. Mellisa (082137154571).(ais)
- BERITA TERKAIT
- Dapat Pendampingan Khusus, Para Peserta PR Bootcamp Siap Jadi Pemenang PRIA 2025
- Lebih Bergengsi dari Sebelumnya, Ketahui Kiat Jitu Menembus PRIA 2025!
- Spesial 1 Dekade, Ajang PRIA 2025 Hadirkan Inovasi dan Kategori Baru
- Pola Kerja dan Aktor Humas di Era Disrupsi Digital
- 5 Pengetahuan Ini Dapat Mengoptimalkan Digital PR Perusahaanmu