Masih ingat istilah cebong dan kadrun yang populer saat Pemilu 2019 lalu? Kondisi ini tentu saja menimbulkan kegaduhan di lini masa serta berpotensi memecah persatuan bangsa. Berangkat dari permasalahan tersebut, mendorong Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) menggalakkan kampanye konten sehat dan bermanfaat di lini masa.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Menurut Ketua Umum ISKI Dadang Rahmat Hidayat, ISKI siap berkolaborasi dengan lembaga-lembaga terkait seperti Dewan Pers, KPI, para pegiat media sosial, dan akademisi untuk meredam kegaduhan konten. “Kami berharap pers bisa menjadi gerbong utama dalam melakukan edukasi publik,” ujar Dadang dalam Rakernas ISKI Periode 2021-2024, Minggu (19/6/2022) di Jakarta.
Bagi ISKI, kepedulian terhadap konten dapat meredam perpecahan di dunia maya dan memelihara persatuan bangsa. ISKI yakin, ajakan ini akan disambut baik oleh berbagai elemen. “Ini belum terlambat, jangan sampai peristiwa di 2019 dan sebelumnya terulang kembali,” ujar Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran itu.
Seperti kita tahu bahwa komunikasi kebangsaan menjadi isu yang kuat untuk menjaga harmonisasi kebhinekaan. Untuk itu, harus ada gerakan dan komitmen dari berbagai komponen bangsa untuk menarasikan komunikasi kebangsaan.
Tidak berhenti sampai di situ, menurut Dadang, ISKI juga berkomitmen untuk mengawal dan melakukan kampanye dalam rangka membantu pemerintah dalam memelihara proses demokrasi dan komunikasi yang sehat di masyarakat. “ISKI Pusat bertekad menguatkan kolaborasi pentahelix untuk menyukseskan agenda bangsa seperti transformasi digital, presidensi G20, SDGs, dan tahun-tahun politik yang seharusnya menciptakan harmonisasi demokrasi,” ujarnya. (ais)
- BERITA TERKAIT
- Tiga Institusi asal Indonesia Jadi Pemenang di Ajang AMEC Awards 2024
- Masih Ada Peluang, Pendaftaran Kompetisi Karya Sumbu Filosofi 2024 Diperpanjang!
- Perhumas Dorong Pemimpin Dunia Jadikan Komunikasi Mesin Perubahan Positif
- Berbagi Kiat Membangun Citra Lewat Kisah di Kelas Humas Muda Vol. 2
- Membuka WPRF 2024, Ketum Perhumas Soroti Soal Komunikasi yang Bertanggung Jawab