Merestorasi Reputasi dan Kepercayaan Publik

PRINDONESIA.CO | Sabtu, 08/04/2023 | 2.484
Dalam ilmu komunikasi, kepercayaan dan reputasi merupakan satu paket. Keduanya berjalan beriringan.

Begitu hilang kepercayaan, reputasi pun dengan sekejap akan hancur. Peristiwa yang sedang dialami oleh dua lembaga besar ini menjadi bukti betapa mahalnya reputasi.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Marwah sekaligus reputasi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menjadi taruhan sejak kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo mencuat ke publik. Belum lama berselang, kabar tak kalah mengejutkan datang dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sabtu (20/8/2022), lembaga antirasuah itu melakukan operasi tangkap tangan terhadap delapan pelaku disertai barang bukti atas dugaan suap seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri di Universitas Lampung (Unila).

Kepercayaan (trust) yang dibangun dari reputasi dan membutuhkan waktu bertahun-tahun, seketika runtuh. Padahal publik menaruh harapan dan kepercayaan besar terhadap pemerintah serta lembaga negara, termasuk lembaga pendidikan. Dalam ilmu komunikasi, kepercayaan dan reputasi merupakan satu paket. Keduanya berjalan beriringan.