Flip Dukung Mahasiswa Melek Finansial

PRINDONESIA.CO | Kamis, 29/12/2022
FLIP, BI, OJK, dan AFTECH melakukan sosialisasi literaci keuangan
DOK.FLIP

Flip, perusahaan penyedia jasa pembayaran, khususnya transfer uang, berbasis teknologi di Indonesia, berkomitmen mendukung literasi dan inklusi keuangan ke berbagai lapisan masyarakat. Dengan cara melakukan berbagai macam kegiatan edukasi, salah satunya kepada mahasiswa.

 

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia meningkat 49,68% sementara inklusi keuangan 85,10%. Meski demikian, angka tersebut masih jauh dari target yang dicanangkan oleh pemerintah, yaitu inklusi keuangan sebesar 90% di akhir tahun 2024. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya kolaboratif antara regulator, industri, dengan asosiasi untuk mencapai target tersebut.

Flip, perusahaan penyedia jasa pembayaran, khususnya transfer uang, berbasis teknologi di Indonesia, terus mendukung dan menggaungkan literasi dan inklusi keuangan ke berbagai lapisan masyarakat dengan melakukan berbagai macam kegiatan. 

Kali ini, Flip berkolaborasi dengan OJK, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan DKI Jakarta, Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), dan IPB University untuk mengadakan program sosialisasi dan edukasi perencanaan keuangan berjudul “Financial Hacks: Mengatur Keuangan Mahasiswa Penerima Beasiswa”. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 2.000 mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar  Kuliah (KIP-K) di IPB University, 18 Desember 2022, secara hibrida.

Menurut Agus Purwito, Plt. Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), kegiatan edukasi literasi dan inklusi keuangan penting bagi generasi muda. Sebab, merupakan salah satu fondasi kehidupan agar dapat mewujudkan kehidupan yang aman, tenang, dan berkembang. Termasuk, agar mereka terhindar dari investasi ilegal atau penipuan.

Pada kegiatan tersebut, peserta dapat memperoleh informasi tentang literasi keuangan berupa pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang diyakini mampu memengaruhi sikap dan perilaku mahasiswa dalam mengelola keuangan pribadi juga beasiswa dengan lebih baik. 

“Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan pemahaman dan praktik tentang pengelolaan serta solusi keuangan di tengah masyarakat semakin optimal,” ujar Rafi Putra Arriyan, Co-Founder dan CEO Flip yang juga merupakan Kepala Departemen Edukasi dan Literasi Keuangan AFTECH

Pernyataan itu diamini oleh Yulianta, Deputi Direktur Literasi dan Informasi OJK. Menurutnya, perencanaan keuangan merupakan keterampilan hidup utama yang perlu dimiliki oleh setiap orang, khususnya mahasiswa. Dengan demikian, mahasiswa dapat mengelola arus kas harian, mendahulukan kebutuhan dibandingkan keinginan, merencanakan dana darurat dan lain sebagainya. Serta, memahami penggunaan financial technology agar terhindar dari pinjaman atau investasi ilegal dan penipuan.

Hari itu, BI melalui Ria Swandito, Asisten Direktur Divisi Perizinan SP dan Elektronifikasi BI Kantor Perwakilan DKI Jakarta, berkesempatan memperkenalkan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Salah satu inisiasi BI untuk membantu masyarakat dalam melakukan pembayaran/transaksi dalam kehidupan sehari-hari. (zil)