Desa Sindangmulya merupakan salah satu dari 23 desa yang menjadi fokus pemerintah Indonesia dalam penanganan penurunan kasus stunting. Hal ini menginisiasi LSPR menerbitkan buku saku pencegahan stunting untuk masyarakat setempat.
BEKASI, PRINDONESIA.CO - Kasus stunting yang masih tinggi menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Desa Sindangmulya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi menjadi salah satu fokus penanganan pemerintah Indonesia.
Menyikapi hal tersebut, mahasiswa Fakultas Komunikasi batch 24 Program Studi Ilmu Komunikasi konsentrasi Public Relations & Digital Communication (PRDC) LSPR melaksanakan program pengabdian masyarakat “Sindangmulya Bebas Stunting” di Bekasi pada Sabtu (3/6/2023). Program pengabdian ini dikemas dalam bentuk talkshow dengan tema “Cegah Stunting dengan Pola Asuh dan Asupan Nutrisi yang Baik” serta peluncuran buku saku pencegahan stunting.
Adapun program yang melibatkan 31 mahasiswa dan empat dosen ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar para orang tua dapat memperhatikan asupan makanan dan gizi terhadap anak. Perlu adanya monitoring berat badan dan tinggi badan anak untuk tahu perkembangan anak setiap bulannya.
Kepala Desa Sindangmulya R. Selpia Indriyani mengatakan ia sangat senang dan mendukung acara ini sebab pemerintah Bekasi memiliki prioritas mencapai zero stunting. “Maka dari itu saya senang sekali para mahasiswa LSPR menunjukkan kepedulian mereka kepada warga desa Sindangmulya untuk mencegah stunting dan memang pihak desa Sindangmulya akan terus berusaha untuk pencegahan melalui program seperti ini ” ujarnya.
Dosen pengampu mata kuliah Community Development LSPR Andhika Kurniawan Pontoh mengatakan mata kuliah Community Development merupakan salah satu mata kuliah di Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR yang mendorong mahasiswa untuk terjun langsung ke lapangan. Dengan menerapkan strategi komunikasi mahasiswa diharap dapat membantu desa yang memiliki permasalahan dalam berbagai aspek.
Acara ini turut menghadirkan dokter sebagai pembicara, yaitu dr. Wellyam Surya dan dr. Bram Permadi Tanto selaku dokter umum sebagai pemateri talkshow ini. Talkshow ini akan membahas tentang pentingnya peran orangtua dalam menjaga asupan gizi anak serta kebersihan agar terhindar dari stunting.
Adapun buku saku yang diluncurkan, dibuat oleh mahasiswa PRDC. Buku ini terdiri dari 62 halaman dan dibuat dari hasil riset lapangan dan hasil wawancara dengan ketua PKK Pokja IV Desa Sindangmulya. Harapannya buku saku ini akan mengedukasi dan memberikan informasi yang jelas untuk para ibu di Desa Sindangmulya bahwa pola asuh yang baik serta pemberian nutrisi seimbang pada anak dapat membantu mencegah terjadinya stunting pada anak. (rvh)
- BERITA TERKAIT
- Unilever Indonesia Tegaskan Urgensi Penerapan Pertanian Regeneratif
- Mengurai Miskonsepsi dan Tantangan Praktik CSR Terkini
- Berkomitmen Terhadap Keberlanjutan Lingkungan, Pelita Air Tanam 10 Ribu Pohon dan Lakukan Penerbangan Hijau
- Pizza Hut Delivery Fasilitasi Kecenderungan Pelanggan dengan Prinsip Ramah Lingkungan
- LSPR Institute Beri Wadah Berkarya Anak Berkebutuhan Khusus