Menengok Upaya ITB Perkuat Ekosistem Komunikasi Digital Kampus

PRINDONESIA.CO | Rabu, 07/05/2025
Workshop Jurnalistik DREAM ITB pada Sabtu (3/5/2025) di Gedung Annex, Rektorat ITB Bandung.
doc/itb

ITB meyakini, pelibatan mahasiswa secara aktif dalam memproduksi konten berbasis jurnalistik dapat membangun ekosistem komunikasi digital yang terintegrasi dalam lingkup kampus.

BANDUNG, PRINDONESIA.CO - Dalam upaya memperkuat ekosistem komunikasi digital di lingkungan kampus, Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Direktorat Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (DKHM) menyelenggarakan Workshop Jurnalistik DREAM ITB pada Sabtu (3/5/2025) di Gedung Annex, Rektorat ITB Bandung.

Melalui kegiatan yang diikuti oleh puluhan mahasiswa lintas program studi tersebut, DKHM ITB ingin memperkuat penguasaan digital melalui empat keterampilan utama yakni fotografi, teknik wawancara serta penulisan berita, pembuatan script dan konten video, hingga penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam penerjemahan.

Direktur DKHM ITB Dr. N. Nurlaela Arief, MAB., IAPR., mengatakan, empat keterampilan utama tersebut akan menjadi bekal bagi mahasiswa untuk dapat mengomunikasikan berbagai kegiatan kampus dengan kemampuan kritis, utamanya terkait penulisan, pemilihan angle foto yang bercerita dengan sudut pandang berita, hingga menerjemahkan dan membuat konten secara maksimal.

“Melalui pelibatan aktif mahasiswa dalam produksi konten kampus, baik dalam bentuk artikel, video, maupun materi terjemahan, diharapkan tim DREAM ITB berfungsi sebagai ujung tombak dalam menyampaikan cerita-cerita dari ITB kepada publik nasional, bahkan kancah Internasional,” ujar Nurlaela dikutip dari situs resmi  itb.ac.id, Sabtu (3/5/2025).

Mendorong “Digital Presence”

Para mahasiswa yang mengikuti workshop tersebut mendapat bimbingan langsung dari sejumlah praktisi berpengalaman, di antaranya Senior Photojournalist sekaligus Pemimpin Redaksi majalah Mata Arbain Rambey, Editor Nusaraya Kompas.com Reni Susanti, Commercial Director dan Producer Alif Nurul Iman, serta dosen ITB  sekaligus penerjemah Eka Herdiana Susanto.

Nurlaela juga menekankan, workshop kali ini bukan sekadar pelatihan teknis jurnalistik, melainkan bagian dari strategi jangka panjang ITB untuk membangun ekosistem komunikasi digital yang terintegrasi.

Menurut Nurlaela, peran mahasiswa dalam komunikasi kampus sangat penting, terutama untuk mendukung digital presence ITB yang menjadi salah satu fondasi menuju peringkat 150 besar Worlds University Rankings (WUR). (eda)