Menilik Peran Praktisi Komunikasi di Tahun Politik

PRINDONESIA.CO | Senin, 13/11/2023 | 1.011
Sudah saatnya praktisi komunikasi memberi perhatian lebih pada hal-hal di balik layar yang dapat turut menentukan arah organisasi. Caranya, selain rajin mengikuti perkembangan berita, termasuk membaca hasil-hasil survei, praktisi komunikasi juga dapat menambah pengetahuan dan keahlian melalui beragam diskusi atau kelas-kelas pembelajaran tentang politik dan kebijakan publik.
Dok. Freepik.com

Oleh: Verlyana (Veve) Hitipeuw, CEO & Principal Consultant Kiroyan Partners

Tahun politik memang berpotensi memberikan tantangan tambahan bagi perusahaan swasta maupun institusi pemerintah. Hal ini pernah kita bahas dalam Majalah PR INDONESIA edisi Februari 2023. Salah satu alasannya adalah karena pemilu memberikan kepastian akan adanya perubahan dalam waktu dekat.

Bagi perusahaan, secara khusus yang bisnisnya sangat terkait dengan pemerintah atau proyek-proyek pemerintah, hasil pemilu akan berdampak langsung pada bisnis. Ini terjadi karena ada potensi perubahan signifikan di bawah kepemimpinan baru yang mungkin berdampak pada keberlanjutan bisnis. Kalaupun bisnis tetap berlanjut, mungkin tetap perlu ada penyesuaian di sana-sini yang bisa saja berdampak pada rencana jangka panjang perusahaan juga.

Sementara bagi instansi pemerintah, sudah sangat jelas bahwa akan ada perubahan di jajaran pucuk pimpinan yang akan memengaruhi dinamika internal maupun eksternal organisasi. Lagi-lagi, kita hanya bisa menantikan perubahan sebagai suatu keniscayaan.

Menuju periode ini, diskusi terkait Pemilu 2024 dan kandidat terkuat pun makin gencar, bahkan cenderung memanas. Lantas, di manakah posisi perusahaan swasta maupun institusi pemerintah di tengah hiruk-pikuk menuju Pemilu? Apa yang perlu dilakukan oleh praktisi komunikasi di dalam dan di luar organisasi?