Usung Tiga Konsep, Krakatau Steel Group Percepat Penerapan ESG

PRINDONESIA.CO | Kamis, 18/01/2024 | 1.333
Krakatau Steel Group (KSG) mempercepat penerapan ESG dengan tujuan menciptakan green business.
Dok. Instagram Krakatau Steel

Krakatau Steel Group (KSG) melakukan percepatan penerapan environmental, social, governance (ESG) melalui tiga fokus utama. Apa saja?

JAKARTA, PRINDONESIA.CO –  Krakatau Steel (KS) Group mulai mempercepat penerapan konsep environmental, social, governance (ESG) untuk kegiatan bisnis yang berkelanjutan. Hal tersebut ditandai “Kick Off Percepatan Penerapan ESG Sebagai Komitmen Terhadap Terciptanya Green Business” di Gedung Serbaguna HCD Krakatau Steel, Cilegon, Banten, Senin (15/1/2024).

Dalam upaya itu, KS Group mengadopsi tema “Sustainability-Measurable-Value Creation” untuk menekankan komitmen korporasi terhadap keberlanjutan dengan tujuan menciptakan green business. Terdapat tiga konsep utama yang akan menjadi fokus perusahaan. Dikutip dari laman Instagram @krakatau.steel, yang pertama adalah sustainability journey, kemudian revolutionary CSR, dan regulatory relief.

Konsep sustainability journey diharapkan dapat meningkatkan daya saing perusahaan melalui cost reduction atau efisiensi. KS Group juga akan aktif dalam upaya pengurangan emisi serta perbaikan lingkungan. Selanjutnya, revolutionary CSR merupakan hasil integrasi aspek sosial, gender, dan supply chain. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas karyawan dan memperkuat hubungan dengan komunitas di sekitar lingkungan perusahaan.

Sementara untuk konsep regulatory relief, kegiatan ESG yang dapat diukur dan menciptakan nilai, diharapkan akan memudahkan pengambilan keputusan dengan risiko minimal.

Program percepatan ESG diharapkan menjadi magnet bagi investor untuk berinvestasi di lingkungan KS Group. Hal ini sejalan dengan tren investasi global yang memprioritaskan green business.

Mengomunikasikan ESG

Hubungan penerapan ESG dan investasi sempat dibahas dalam forum IABC Mid-Year Conference 2023 bertajuk "Sustainability Today, Legacy for Tomorrow" di Jakarta bulan Juli tahun lalu. Saat itu, Head of Listing Services and Development Division PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Saptono Adi Junarso mengatakan, sebagian besar investor menggunakan indikator ESG untuk menilai kinerja perusahaan sebelum berinvestasi.

Menurutnya, hal itu karena investor perlu memastikan bahwa perusahaan dapat menjalankan bisnis secara berkelanjutan. "Mereka enggan berinvestasi jika tidak clean and clear. Dengan kata lain, keberlanjutan saat ini menjadi faktor penting," ujarnya.

Dalam kaitannya, praktisi public relations (PR) punya peranan penting. Partner Assurance Services Ernst & Young (EY) Indonesia Jongki Widjaja dalam forum yang sama mengungkapkan, diperlukan keahlian dalam mengomunikasikan pencapaian kerja keberlanjutan, seperti melalui sustainability report atau laporan ESG. Dengan kata lain, PR memiliki tugas mengomunikasikan bahwa perusahaan memiliki praktik keberlanjutan yang baik. (jar)