Pemilu 2024 Menjadi Ujian Kredibilitas Praktisi PR

PRINDONESIA.CO | Senin, 29/01/2024 | 1.519
Pemilu bisa jadi peluang dan tantangan sekaligus bagi setiap perusahaan dalam membangun reputasi.
Pexels

Jelang Pemilu 2024, Head of Corporate Communications PT Astra Internasional Tbk Boy Kelana Soebroto berpendapat PR tidak perlu merasa takut menghadapi pesta demokrasi tersebut. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang akan berlangsung tanggal 14 Februari mendatang menghadirkan bermacam tantangan, termasuk bagi praktisi public relations (PR). Namun, Head of Corporate Communications PT Astra Internasional Tbk Boy Kelana Soebroto mengatakan, PR tidak perlu merasa takut menghadapi pesta demokrasi tersebut.

Dalam acara “Embracing PR Industry Challenges” di Jakarta, Jumat (8/12/2023), Boy menekankan agar korporasi mampu menjaga optimisme di tengah suasana pemilu. Ia juga mengingatkan bahwa pemilu bukan peristiwa baru di Indonesia.

Untuk menyikapi pemilu, Ketua Umum Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) itu mengimbau PR mempersiapkan langkah antisipatif, agar korporasi tidak terkena dampak negatif akibat pemilu. Salah satunya, dengan membuat panduan bagi karyawan tentang tata cara menggunakan hak pilih tanpa bermaksud memberikan batasan.

Ujian Kredibilitas

Menurut Chief Marketing Officer KG Media Indonesia Dian Gemiano, Pemilu 2024 akan menjadi ujian kredibilitas bagi para pelaku bisnis media. Dalam konteks ini, PR yang bergerak di industri media perlu merumuskan kebijakan komunikasi yang efektif.

Salah satunya, kata Dian, membuat aturan bagi karyawan perihal unggahan di media sosial. Dijelaskan bahwa Kompas Gramedia Group bahkan membuat pedoman ketat bagi setiap pasangan calon dan partai politik, yang akan memasang iklan di media mereka.

Sementara itu bagi Head of Marketing CARMA Asia Divika Jethmal, selain Pemilu 2024, perkembangan teknologi juga dinilai sebagai tantangan praktisi komunikasi di tahun ini. Menurutnya, era digital telah membuat semua orang memiliki peluang yang sama untuk menjadi kreator konten. Ia juga berpendapat bahwa kehidupan manusia akan sangat dipengaruhi oleh influencer.

Untuk itu, perempuan yang pernah menjabat Corporate Communications Shopee itu mengajak para profesional PR beradaptasi dengan berbagai saluran komunikasi. Di luar tantangan yang ada, menurut Divika, fenomena tersebut menciptakan peluang bagi korporasi untuk dapat menjangkau publik yang lebih luas. (dlw)