Transparansi menjadi elemen penting bagi Bank Indonesia untuk dapat mengarahkan ekspektasi publik.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Di acara GPR Conference bertajuk “Layakkah Humas Berada di Eselon 1” di Jakarta, Kamis (22/2/2024), Direktur Komunikasi Bank Indonesia (BI) Fadjar Majardi memberikan gambaran betapa BI kini telah bertransformasi dari lembaga yang penuh misteri menjadi lembaga yang mengedepankan transparansi. “From mystery to transparancy,” katanya.
Bahkan, ia melanjutkan, transparansi bagi BI bukan sekadar kewajiban, tetapi juga kebutuhan. Transparansi bermanfaat bagi masyarakat luas karena memungkinkan mereka untuk waspada dan mengantisipasi segala keputusan finansial.
“Penting bagi bank sentral untuk semakin transparan agar dapat mengarahkan ekspektasi masyarakat,” kata peraih gelar Magister Ekonomi dari Adelaide University, Australia, ini saat menjadi narasumber di acara yang diselenggarakan oleh HUMAS INDONESIA, bagian dari PR INDONESIA Group.
Pernyataan Fadjar diperkuat oleh penelitian International Monetary Fund (IMF) tahun 2018. IMF menemukan bahwa semakin tinggi transparansi komunikasi bank sentral, semakin rendah tingkat kesalahan perkiraan kebijakan (policy forecast) yang ditetapkan.
Tiga Pilar
Fadjar mengatakan, BI berkomitmen untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas kepada publik melalui tiga pilar utama komunikasi. Antara lain, mengelola ekspektasi, mengelola literasi dan edukasi, serta mengelola transparansi dan tanggung jawab.
Dalam mengelola ekspektasi, BI senantiasa mengomunikasikan prospek dan arah kebijakan ekonomi nasional secara jelas dan berkelanjutan. Berbagai strategi komunikasi pun dijalankan, mulai dari menyebarkan siaran pers, mengadakan konferensi pers, hingga memanfaatkan media sosial.
Sementara dalam mengelola literasi dan edukasi, BI berupaya fokus pada penyediaan akses dan eksposur edukasi dan komunikasi kebanksentralan kepada publik. Mengingat tingkat pemahaman dan demografi masyarakat yang beragam, BI merancang berbagai program edukasi yang menarik dan mudah dipahami, seperti kampanye, seminar, dan program kerja sama dengan media.
Sebagai wujud komitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas, BI menyediakan akses informasi publik dan eksposur terkait tugas kebanksentralan. BI juga rutin menerbitkan laporan triwulan dan memanfaatkan berbagai kanal informasi, baik website maupun media sosial, untuk mendiseminasikan informasi kepada publik.
Menanggapi tema konferensi "Layakkah Humas Berada di Eselon 1?", Fadjar menegaskan bahwa peran humas saat ini sangat penting. Humas menjadi garda terdepan dalam membangun komunikasi yang efektif dan edukatif dengan publik, sehingga sudah sepantasnya humas menempati posisi yang layak. Namun, untuk saat ini, BI telah memiliki Departemen Komunikasi yang memadai. Di atasnya, terdapat Dewan Gubernur yang setara dengan eselon satu. (AZA)
- BERITA TERKAIT
- Hasan Nasbi Resmi Melantik Jajaran Kantor Komunikasi Kepresidenan
- Menkomdigi Akan Soroti Peran Komunikasi Digital untuk Citra Bangsa di WPRF 2024
- Raih Penghargaan Golden World Award 2024, LMAN Akan Tingkatkan Inovasi
- Presiden Prabowo Imbau Kabinet Merah Putih Agar Aktif dan Terbuka Berkomunikasi
- Konstruksi Indonesia 2024: Upaya Kementerian PU Tingkatkan Daya Saing