Cara Chandra Asri Group Menavigasi Data dalam Strategi Komunikasi

PRINDONESIA.CO | Rabu, 26/11/2025
Head of Corporate Communication Chandra Asri Group Chrysanti Tarigan dalam acara Kelas Humas Muda (KHM) Vol. 4, di Bart Artotel Thamrin, Jakarta, Sabtu (22/11/2025).
doc/KelasHumasMuda

Head of Corporate Communication Chandra Asri Group Chrysanti Tarigan menekankan pentingnya intuisi komunikasi, empati, sensitivitas terhadap perubahan tren sosial dalam pengolahan data untuk strategi komunikasi.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO –   Bagi praktisi public relations (PR), data kini tidak lagi dilihat sebagai angka atau laporan semata, tetapi panduan strategis untuk memahami dinamika pemangku kepentingan dan memastikan efektivitas pesan komunikasi. Selaras dengan itu, praktisi PR juga dituntut untuk menguasai beragam metode dan framework guna membaca, mengolah, dan menafsirkan data untuk menjadi fondasi dari setiap keputusan komunikasi.

Head of Corporate Communication Chandra Asri Group Chrysanti Tarigan menjelaskan, salah satu kerangka kerja yang wajib dikuasai praktisi PR hari ini adalah AMEC, karena dapat memastikan kejelasan, pengukuran, dan dampak dari aktivasi komunikasi. “AMEC hanyalah salah satu tools di antara banyaknya metode lain. Yang terpenting, data itu harus menjadi purposive-driven arah kompas strategi komunikasi kita,” jelasnya dalam acara Kelas Humas Muda (KHM) Vol. 4, di Bart Artotel Thamrin, Jakarta, Sabtu (22/11/2025).

Mencontohkan dengan praktik di Chandra Asri, perempuan yang karib disapa Santi itu juga menekankan pentingnya audit reputasi setiap tiga tahun sekali untuk memetakan persepsi para pemangku kepentingan. Hasil audit tersebut nantinya dapat dikombinasikan dengan ekspektasi manajemen, sehingga praktisi PR dapat merumuskan rencana komunikasi yang lebih relevan, berdampak, dan berorientasi pada kebutuhan organisasi dan publik.

Mengukuhkan pendapat Santi, Vice President Corporate Communication PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) Anggono Wijaya dalam kesempatan terpisah sempat menegaskan bahwa audit reputasi sama pentingnya dengan cek kesehatan berkala. Tujuannya untuk mendeteksi risiko yang tidak terlihat, tetapi berpengaruh besar terhadap citra maupun kredibilitas perusahaan. “Gap antara citra yang ingin dibentuk dengan persepsi publik itu pasti ada. Audit memungkinkan perusahaan memanfaatkannya sebagai bahan evaluasi dan perbaikan strategi komunikasi,” ujarnya dalam MAW Talk #62, Jumat (18/7/2025).

Pentingnya Kemampuan Analitis

Melengkapi Santi, Corporate Communications Chandra Asri Group Andrea Aulia memaparkan, penyusunan strategi komunikasi di perusahaan petrokimia terintegrasi itu selalu berbasis data. Mengambil contoh kuartal ini, Andrea menerangkan, pihaknya ditugaskan mengumpulkan data terkait jumlah media coverage, sekaligus menganalisis topik-topik yang dianggap penting oleh para jurnalis. “Tidak cukup hanya melihat dari sisi kuantitatif. Kita perlu engage dengan para jurnalis untuk memahami topik yang  menarik, relevan, dan punya nilai bagi pembaca mereka. Jadi bukan sekadar liputan banyak, tetapi apakah liputan itu bermakna,” jelasnya.

Menyimpulkan Santi dan Andrea, dapat dikatakan bahwa kemampuan analitis yang tajam memainkan peran kunci dalam integrasi data dengan tujuan bisnis. Sebab, sebagaimana disampaikan keduanya, data memang mampu memberi arah, tetapi hal tersebut membutuhkan intuisi komunikasi, empati, dan sensitivitas praktisi PR terhadap perubahan tren sosial. “Yang harus kita kuasai adalah kemampuan beradaptasi, terus belajar, membaca tren, dan selalu mencari tahu why untuk menjelaskan posisi kita,” tutup Santi. (EDA)