Menurut Studi, Masyarakat Semakin Memercayai Informasi dari “Influencer” Kesehatan

PRINDONESIA.CO | Kamis, 18/04/2024 | 3.471
Influencer semakin dipercaya sebagai sumber informasi kesehatan oleh masyarakat.
Foto YouGov

Tingkat kepercayaan masyarakat pada influencer semakin meningkat. Terbaru, menurut studi dari YouGov, sebanyak 36 persen masyarakat Indonesia memercayai influencer sebagai sumber informasi kesehatan mereka.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Di era digital saat ini, ada banyak sumber informasi yang dapat dijadikan rujukan oleh masyarakat. Dari sekian banyak, influencer (pemengaruh) merupakan salah satu yang populer. Level kepercayaan masyarakat terhadap informasi dari tokoh terkenal di internet ini bahkan kian meningkat, seperti terungkap dalam hasil studi firma riset YouGov.

Dalam studi yang dilakukan untuk menyambut Hari Kesehatan Dunia pada 7 April lalu, YouGov membandingkan tingkat kepercayaan konsumen di 17 pasar internasional terhadap saran kesehatan dari praktisi medis dan influencer kebugaran di media sosial. Hasilnya, terungkap bahwa konsumen di Hong Kong, Singapura, dan Indonesia, memiliki kepercayaan yang cukup tinggi terhadap influencer dibandingkan rata-rata global.

Hasil studi tersebut menjelaskan, sebanyak 21 persen konsumen di Singapura mengaku mengandalkan influencer kesehatan sebagai sumber informasi mereka. Di Indonesia, persentasenya mencapai 36 persen. Sementara di Hong Kong angkanya mencapai 38 persen.

Gen Z Lebih Memercayai Influencer

Secara spesifik pada tiga negara tersebut, YouGov menemukan bahwa masyarakat dari kategori usia berbeda memiliki tingkat kepercayaan yang tidak sama. Dalam hal ini, generasi Z dan milenial diketahui lebih percaya kepada influencer kesehatan dibandingkan generasi X dan baby boomers.

Di Singapura, misalnya, hampir setengah dari generasi Z lebih memercayai pelatih gym mereka sebagai sumber informasi kesehatan yang dapat diandalkan. Kecenderungan yang sama juga terlihat di Indonesia. Generasi Z mengaku lebih memercayai pelatih gym, sementara generasi X lebih percaya kepada praktisi medis dan orang terdekat dalam hal informasi kesehatan.

Dalam konteks Indonesia, kepercayaan masyarakat kepada influencer bukan fenomena baru. Sebelumnya pada tahun 2023, hasil survei Cube Asia terhadap 400 responden menunjukkan bahwa 87 persen konsumen Indonesia cenderung membeli produk berdasarkan rekomendasi influencer. Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa influencer memiliki pengaruh besar dalam membentuk persepsi merek dan penjualan suatu produk, melalui aktivitasnya di media sosial.

Dari temuan terbaru YouGov maupun Cube Asia pada tahun 2023, influencer dapat disebut memiliki potensi menarik untuk dilibatkan ke dalam program komunikasi perusahaan. (jar)