Tingkat kelaparan di Indonesia menempati peringkat kedua se-Asia Tenggara. Fakta tersebut memicu inisiatif PT Bank DBS Indonesia untuk mewujudkan ketahanan pangan yang optimal. Seperti apa?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Berdasarkan data Global Food Security Index (GFSI) tahun 2022, Indonesia menempati peringkat ke-69 dari 113 negara dalam hal ketahanan pangan. Peringkat tersebut didasarkan kepada penilaian terhadap aspek harga pangan yang terjangkau, ketersediaan pasokan, kualitas nutrisi, keamanan makanan, hingga keberlanjutan sumber daya alam.
Sementara itu menurut Global Hunger Index (GHI) tahun 2023, tingkat kelaparan di Indonesia menduduki posisi kedua tertinggi se-Asia Tenggara dengan skor 17,6. Jika dibandingkan dengan periode 2000-2015, terdapat penurunan tingkat kelaparan yang sempat mencapai angka 20 alias masuk kategori kelaparan serius.
Data dan fakta di atas menjadi perhatian tersendiri bagi PT Bank DBS Indonesia. Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika mengatakan, upaya kolektif dibutuhkan untuk mengatasi masalah kelaparan melalui ketahanan pangan yang optimal. “Selama beberapa tahun terakhir kami menjalankan program People of Purpose (PoP) yang berisikan kegiatan sukarela para karyawan untuk mengurangi jumlah makanan yang terbuang,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang PR INDONESIA terima, Rabu (24/4/2024).
Selain melalui program PoP, Mona menjelaskan, Bank DBS Indonesia memiliki sejumlah kegiatan untuk memerangi kelaparan dan membangun ketahanan pangan. Apa saja?
1. Donasikan Makanan
Berangkat dari data empiris Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang menunjukkan adanya peningkatan sampah makanan selama bulan Ramadan, Bank DBS Indonesia di tahun ini berkolaborasi dengan FoodCycle Indonesia mengolah kembali sisa makanan layak konsumsi untuk didistribusikan kepada komunitas yang membutuhkan. Secara keseluruhan, kegiatan yang diberi tajuk Ramadan Food Donation berhasil menyelamatkan 750 kg makanan dari pembuangan.
2. Sortir Makanan Kemasan
Guna mencegah makanan kemasan yang mendekati tanggal kedaluwarsa berakhir di pembuangan, Bank DBS Indonesia menginisiasi program Bread Sorting yang berhasil menyelamatkan 1.221 kg roti. Melalui program ini roti kemasan layak konsumsi disortir untuk didistribusikan kepada masyarakat membutuhkan.
3. Kelola Minyak Jelantah
Untuk mengurangi dampak lingkungan dari pembuangan minyak jelantah yang sembarangan, Bank DBS Indonesia menggandeng Beli Jelantah untuk melakukan pengolahan minyak jelantah hasi donasi menjadi biodiesel. Melalui kemitraan yang telah dijalin sejak tahun 2023, keduanya berhasil mengolah 457 kg minyak jelantah.
4. Menanam Benih dan Mengelola Sisa Makanan
Jika beberapa inisiatif sebelumnya berfokus kepada pengolahan sisa makanan, Bank DBS Indonesia dengan program Gardening Seed Starting yang berkolaborasi dengan Kebun Kumara, melakukan penanaman benih dan pengelolaan sisa makanan menjadi kompos.
Selain empat kegiatan di atas, Bank DBS Indonesia baru-baru ini diketahui juga menjalankan kampanye Food Rescue Warrior yang ditujukan mengatasi surplus makanan di Indonesia. Melalui kolaborasi dengan sejumlah mitra hotel, restoran, dan kafe, kampanye tersebut diharapkan dapat mengurangi 1.916.250 kg sampah makanan. (jar)
- BERITA TERKAIT
- Unilever Indonesia Tegaskan Urgensi Penerapan Pertanian Regeneratif
- Mengurai Miskonsepsi dan Tantangan Praktik CSR Terkini
- Berkomitmen Terhadap Keberlanjutan Lingkungan, Pelita Air Tanam 10 Ribu Pohon dan Lakukan Penerbangan Hijau
- Pizza Hut Delivery Fasilitasi Kecenderungan Pelanggan dengan Prinsip Ramah Lingkungan
- LSPR Institute Beri Wadah Berkarya Anak Berkebutuhan Khusus