Cinta Laura Jadi Duta Komunikasi WWF ke-10, Ini Peran dan Strateginya

PRINDONESIA.CO | Senin, 20/05/2024 | 2.360

Cinta Laura akan mendorong partisipasi anak muda untuk peduli isu air di World Water Forum (WWF) ke-10. Seperti apa strateginya?

JAKARTA, PR INDONESIA – Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang terpilih menjadi tuan rumah World Water Forum (WWF). Dalam kegiatan yang diselenggarakan di Bali pada 18-25 Mei 2024, seluruh negara yang hadir akan fokus membahas tentang isu air global, termasuk langkah mewujudkan keberlanjutan lingkungan.

Satu hal yang menarik dari ajang tersebut adalah penunjukan aktris Cinta Laura sebagai duta komunikasi WWF ke-10. Dalam kapasitasnya, alumnus Universitas Colombia New York itu menyoroti krisis air sebagai masalah besar yang memerlukan perhatian serius. Menurutnya, kesadaran akan pentingnya kebutuhan dan akses terhadap air bersih, merupakan langkah awal untuk mengatasi krisis air.

Sebagai duta komunikasi bagi ajang WWF ke-10, peran penting Cinta adalah menyosialisasikan isu krisis air kepada masyarakat luas, terutama anak muda. "Anak muda adalah agen perubahan agar kita bisa mencapai tujuan dalam 20 tahun ke depan," ujarnya seperti dikutip dari ANTARA News dalam konferensi pers di Media Center 10th World Water Forum, Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (20/5/2024).

Strategi

Untuk menggaet partisipasi generasi muda dalam tanggung jawabnya sebagai duta komunikasi, Cinta menjabarkan tiga strateginya. Apa saja? 
 

1.    Penyebaran Konten Edukatif

Dara 30 tahun itu mengatakan, akan aktif menyebarkan konten edukatif tentang pentingnya konservasi air melalui berbagai platform media, termasuk media sosial, dengan kemasan video pendek, infografis, dan postingan inspiratif lainnya.

2.    Lokakarya 

Cinta juga akan menggelar lokakarya di berbagai komunitas lokal untuk memberikan edukasi mendalam tentang teknik pengumpulan air hujan, metode pengoptimalan penggunaan air, dan strategi pelestarian ekosistem air.

3.    Kolaborasi Stakeholders

Perempuan kelahiran Jerman ini juga akan menggencarkan kolaborasi bersama banyak pihak, mulai dari organisasi lingkungan, komunitas lokal, LSM, dan akademisi, untuk memperluas jangkauan edukasi dan promosi isu konservasi air. Keterlibatan berbagai pihak ini, katanya, diharapkan dapat mendorong kolaborasi jangka panjang dalam upaya pelestarian sumber daya air dan lingkungan.

Tiga strategi yang telah dirumuskan tersebut, lanjut Cinta, sejalan dengan Peta Jalan Ekonomi Biru milik pemerintah, yang fokus pada kelestarian sektor air sebagai komitmen menjaga sumber daya air untuk masa depan. (jar)