Inisiatif Biro Humas Kemendag untuk Meningkatkan Kualitas Strategi Komunikasi

PRINDONESIA.CO | Kamis, 15/08/2024 | 1.346
Kabiro Humas Kemendag Muhammad Rivai Abbas membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Perencanaan Strategi Komunikasi di Depok, Senin (12/8/2024).
Foto Kemendag

Melalui gelaran bimbingan teknis, Biro Humas Kementerian Perdagangan (Kemendag) menekankan pentingnya kemampuan mengelola isu dan menyusun strategi komunikasi yang tepat sasaran bagi praktisi humas.

JAKARTA, PRINDONESIA - Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Perencanaan Strategi Komunikasi selama dua hari pada 12-13 Agustus 2024 di Depok, Jawa Barat. Kegiatan tersebut diselenggarakan sebagai upaya meningkatkan kemampuan unit humas dalam merancang strategi komunikasi, guna menghadapi berbagai tantangan yang datang bersamaan derasnya arus informasi.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kemendag Muhammad Rivai Abbas mengatakan, melalui kegiatan tersebut pihaknya ingin menekankan pentingnya kemampuan mengelola isu dan menyusun strategi komunikasi yang tepat sasaran bagi praktisi humas. “Kami menghadirkan narasumber ahli di bidang komunikasi seperti Herry Ginanjar, Enden Darjatul Ulya, Emilia Basar, dan Muhammad Lauda,” ujarnya melalui siaran pers, Senin (12/8/2024).

Rivai menjelaskan, dalam bimtek tersebut para narasumber membawakan materi yang beragam, mencakup analisis SWOT PEST, pemetaan isu dan pemangku kepentingan, hingga metode evaluasi menggunakan AMEC. Ragam materi tersebut menjadi penegasan bagi unit humas untuk berperan strategis bagi lembaga. Khususnya, dalam merancang pesan yang tepat sasaran bagi setiap pemangku kepentingan.

5 Tahapan

Menyoal perancangan strategi komunikasi, Moch N. Kurniawan dalam buku Humas Strategis (2023) menjelaskan, terdapat sekurangnya lima tahapan yang harus diperhatikan humas. Berikut penjelasannya:

1. Analisis Situasi dan Isu

Tujuan dari tahapan ini adalah untuk memahami kondisi internal dan eksternal organisasi. Dalam hal ini, humas perlu mengumpulkan data melalui survei, wawancara, diskusi, dan studi literatur, untuk kemudian diolah menggunakan analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats) dan PEST/LE (politics, economy, social, technology, legal, environment).

2. Menentukan Tujuan dan Sasaran

Humas harus menentukan tujuan dan sasaran komunikasi berdasarkan hasil analisis isu. Tujuan dalam hal ini adalah hasil jangka panjang yang ingin dicapai. Misalnya membangun reputasi. Sementara sasaran adalah langkah spesifik yang lebih terukur, dapat dicapai, dan memiliki batas waktu (jangka pendek).

3. Tetapkan Pesan Kunci dan Pendekatan Strategis

Pesan kunci adalah inti dari komunikasi yang harus disampaikan kepada publik dan pemangku kepentingan. Di tahap ini, humas harus menentukan pendekatan strategis agar pesan tersampaikan dengan baik.

4. Pemilihan Taktik Komunikasi

Tentukan taktik komunikasi, termasuk program dan saluran media yang akan digunakan. Untuk komunikasi internal, bisa melalui town hall meeting, pertemuan lintas departemen, atau portal internal. Untuk komunikasi eksternal, bisa melalui media relations dan publisitas di media sosial.

5. Monitoring dan Evaluasi Program

Melakukan monitoring dan evaluasi program komunikasi adalah langkah terakhir setelah strategi komunikasi diterapkan. Tujuannya untuk mendapatkan umpan balik dan melakukan perbaikan pada program berikutnya.

Demikian lima tahapan menyusun strategi komunikasi yang bisa diterapkan. Semoga informasi ini bermanfaat, ya! (jar)