Menurut peneliti dari INDEF Ahmad Heri Firdaus, hilirisasi berdampak nyata pada ekonomi daerah.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Kebijakan hilirisasi mineral di Indonesia telah menjadi motor penggerak utama bagi pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Adapun program hilirisasi yang digalakkan pemerintah, terbukti mampu memperkuat kinerja ekonomi, terutama di kawasan operasional pertambangan dan pengolahan mineral.
Sebagaimana disampaikan peneliti dari INDEF Ahmad Heri Firdaus, hilirisasi berdampak nyata pada ekonomi daerah. Di wilayah industri pengolahan mineral seperti Halmahera Tengah, misalnya, pertumbuhan ekonomi mencapai 161,9 persen pada 2023.
Menurut Ahmad, hal tersebut menjadi bukti strategisnya hilirisasi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat."Hilirisasi ini mampu mendorong investasi yang dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi di daerah, bahkan mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi hingga triple digit,” ujarnya.
Lebih lanjut Ahmad menjelaskan, hilirisasi juga menciptakan lapangan kerja baru. Di Maluku Utara, serapan tenaga kerja meningkat hingga 402 persen selama 2019-2023. Situasi tersebut turut menurunkan tingkat pengangguran dan menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat lokal.
Di samping itu, ekspor produk hasil hilirisasi, khususnya nikel, telah meningkat sebesar 315 persen antara 2019 dan 2023. Hal ini berdampak positif pada nilai tambah produk dalam negeri dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
Kontribusi terhadap Pendapatan Daerah
Penerimaan pajak dari daerah penghasil mineral juga meningkat seiring berkembangnya industri hilir. Di Sulawesi Tengah, penerimaan pajak daerah naik hingga 82 persen pada tahun 2023 sebagai dampak dari hilirisasi.
“Peluang ini terbuka lebar. BUMN sebagai agent of development harus berada di garda terdepan, khususnya MIND ID. Ini adalah peluang emas menuju Indonesia Emas 2045, khususnya di sektor mineral dan batubara,” imbuhnya.
Sementara itu Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf menyampaikan, perusahaan sampai saat ini terus mendukung hilirisasi sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang progresif. “Kami percaya dengan mandat hilirisasi ini, Indonesia akan mampu mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, tidak hanya di sektor mineral batubara, tapi juga dalam upaya mendorong sektor yang lebih hilir yakni industri manufaktur,” pungkas Heri. (adv)
- BERITA TERKAIT
- Kantor Komunikasi Kepresidenan Resmi Punya 6 Juru Bicara, Berikut Profilnya
- Pelibatan Asosiasi PR dan Tokoh Masyarakat demi Efektivitas Komunikasi Kebijakan
- Jelang Pilkada, Kementerian Komdigi Gencarkan Literasi dan Perkuat Kolaborasi
- Hasan Nasbi Resmi Melantik Jajaran Kantor Komunikasi Kepresidenan
- Menkomdigi Akan Soroti Peran Komunikasi Digital untuk Citra Bangsa di WPRF 2024