Seiring tantangan bisnis yang dihadapi di era digital, perusahaan harus mampu beradaptasi dengan generasi millennial. Suka tidak suka, peluang bisnis ke depan akan diisi oleh generasi millennial.
YOGYAKARTA, PRINDONESIA - Populasi generasi millennial sebagai pengguna teknologi digital tidak dapat dipungkiri semakin meningkat. Internet sebagai media yang paling banyak mereka gunakan, pun hadir menjadi tantangan karena maraknya hoax. Di sisi lain, perusahaan-perusahaan harus beradaptasi dengan kondisi ini karena peluang bisnis nantinya akan diisi oleh generasi millennial.
“Kalau mereka nggak ditangani, perusahaan kita jadi arang,” ujar Wakil Ketua Dewan Pers Ahmad Jauhar dalam sambutan menjelang sesi pleno 2 bertajuk “Strategic PR to Understand the Millennial Generation” pada Jumat (25/8/2017).
Pria yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama PR INDONESIA menyatakan, melalui berbagai diskusi yang berkembang di JAMPIRO #3, praktisi PR dapat memahami bagaimana menangkal hoax, salah satunya dengan memanfaatkan generasi millennial.
Ia mencontohkan, perusahaan teknologi informasi di India semakin maju karena mampu memahami generasi millennial yang bekerja di perusahaan mereka. “Dari acara ini kita punya pemahaman bersama memanfaatkan peluang ini,” tutup Djauhar dalam sambutannya. (Dian/Nif)
- BERITA TERKAIT
- ICON PR INDONESIA 2023- 2024: Menjadi Motor Penggerak
- Pemenang PR INDONESIA Terpopuler: Makin Adaptif dengan Perkembangan Zaman
- Pemenang Insan PR INDONESIA 2023: Bukti Pengakuan
- Dua Tips Meramu Identitas "Brand" yang Kuat
- Mengomunikasikan ESG ke Dalam “Brand Storytelling”