Rangkul Warga Lewat Program Kemandirian

PRINDONESIA.CO | Jumat, 03/08/2018 | 1.542
Mengurai masalah yang dialami masyarakat seperti kesulitan akses pendidikan karena faktor kemiskinan, akses kesehatan, dan faktor lingkungan
www.kerawangbekasiekspres.com

Berangkat dari hasil social mapping, lahirlah Desa Binaan Mandiri, Bersih, dan Sehat. Program dengan akronim Debinarasa ini merupakan program pemberdayaan bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi PT Pupuk Kujang.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Pemetaan sosial dilakukan PT Pupuk Kujang di empat desa yang berbatasan langsung dengan wilayah operasional perusahaan di Cikampek, Karawang, Jawa Barat. Hasilnya, pemetaan yang dilakukan sejak tahun 2016 ini menunjukkan umumnya masyarakat mengalami kesulitan akses pendidikan karena faktor kemiskinan, akses kesehatan, dan faktor lingkungan.

Untuk menjawab permasalahan tadi, perusahaan yang merupakan BUMN holding dari PT Pupuk Indonesia (Persero) atau Pupuk Indonesia Holding Company ini membuat program pemberdayaan masyarakat bernama Debinarasa. Menurut Manajer Komunikasi Pupuk Kujang Ade Cahya, program ini mencakup tiga tujuan pokok: menciptakan masyarakat mandiri, peduli kebersihan, dan kesehatan. Ketiga tujuan itu diwujudkan melalui tiga taktik meliputi capacity building, pemberdayaan masyarakat berbasis lokal, serta pengelolaan lingkungan.

Untuk meningkatkan capacity building, Pupuk Kujang menjalin kolaborasi dengan program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) melalui bantuan pendidikan kejar paket B dan paket C bagi warga yang putus sekolah. Selain peduli terhadap pendidikan, perusahaan juga berkomitmen meningkatan kapasitas masyarakat di bidang wirausaha. Tahun ini, produsen pupuk urea, NPK, dan organik tersebut akan fokus mengadakan program pelatihan entrepreneurship. Tujuannya, agar mendorong semakin banyak wirausaha muda produktif dan berkontribusi menyukseskan program pemerintah dalam meningkatkan kemandirian masyarakat.

Perusahaan industri kimia dan pendukung pertanian berskala nasional ini juga melakukan pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal, seperti memanfaatkan pengobatan tradisional ala desa setempat dengan mendirikan Rumah Sehat Herbal Insan (RSHI).

Menurut Ade, perusahaan yang tahun ini menginjak usia ke-43 tahun ini akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap program-program CSR mereka secara berkala. “Kami melakukan survei kepuasan lewat penyebaran kuisioner setiap tahun, untuk mengetahui seberapa besar manfaat yang telah dirasakan oleh masyarakat. Terutama, kepada para penerima manfaat program CSR,” tutupnya. (ais)