Keberadaan agensi PR asing menjadi momok bagi agensi PR lokal. Bagaimana cara mengatasinya?
Invasi agensi public relations (PR) asing menjadi momok bagi agensi PR lokal. Faktor penyebabnya antara lain agensi asing memiliki modal besar, teknologi canggih, hingga SDM mumpuni. Tak ingin mengalami nasib serupa seperti agensi iklan lokal yang terlebih dulu tergerus oleh keberadaan asing, Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) dan Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) mengadakan Seminar Komunikasi di Jakarta, Selasa (11/12/2018).
Melalui gelar wicara yang bertajuk “Hegemoni Asing di Industri Komunikasi: Belajar pada Runtuhnya Agensi Periklanan Lokal”, para praktisi dan akademisi PR belajar dari pengalaman terdahulu. Menurut Akademisi Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Indonesia (UKI) Marshelia Gloria Narida, isu permodalan yang kerap mewarnai agensi lokal dapat diminimalisasi dengan memperkuat sektor SDM. Jurang kompetensi dapat diatasi dengan cara memperkuat skill di bidang digital dan teknologi. Selain itu, PR harus tanggap terhadap perkembangan industri komunikasi dan tidak berhenti untuk mempelajari ilmu-ilmu baru.
Ketua Umum APPRI Jojo S. Nugroho mengatakan, ada perbedaan mendasar antara pendekatan iklan dengan PR.
“Advertising is selling the story, PR is telling the story.” ujarnya. Jadi, memang terdapat unsur hard selling pada periklanan yang tidak ditemui di PR. Sementara founder agensi periklanan Cabe Rawit Narga Habib berpendapat untuk mengomunikasikan suatu produk, sebenarnya antara PR dengan iklan merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Terutama dalam hal integrasi 3600 marketing campaign. Narga menilai cara-cara kreatif dalam bercerita lewat iklan efektif memberikan dampak untuk audiens target. (rvh)
- BERITA TERKAIT
- Tiga Institusi asal Indonesia Jadi Pemenang di Ajang AMEC Awards 2024
- Masih Ada Peluang, Pendaftaran Kompetisi Karya Sumbu Filosofi 2024 Diperpanjang!
- Perhumas Dorong Pemimpin Dunia Jadikan Komunikasi Mesin Perubahan Positif
- Berbagi Kiat Membangun Citra Lewat Kisah di Kelas Humas Muda Vol. 2
- Membuka WPRF 2024, Ketum Perhumas Soroti Soal Komunikasi yang Bertanggung Jawab