Sebagai PR yang bergerak di industri makanan dan minuman kesehatan, Arninta bertugas menyuarakan gaya hidup sehat. Awalnya tidak mudah sampai ia menemukan kuncinya.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Kata kunci yang dimaksud Arninta adalah living the brand. Yakni, menerapkan gaya hidup sehat, sesuai visi dan misi korporasi, mulai dari diri sendiri sebelum menularkannya kepada orang lain. Perempuan yang ditemui PR INDONESIA usai menjadi pembicara di acara PR Meet Up #16 di Jakarta, Jumat (6/7/2018), itu mengungkapkan betapa sulitnya ketika mendapat tugas membangun kampanye gaya hidup sehat oleh PT Nutrifood Indonesia, tempatnya bekerja, sepuluh tahun yang lalu.
Dulu, kepedulian dan pemahaman masyarakat tentang gaya hidup sehat belum sebaik seperti saat ini. Tiap kali mengajak orang lain untuk hidup sehat, ia malah balik ditanya. “Memangnya hidup sehat itu kayak apa? Apa pentingnya buat kita?” kata PR, Event and Sustainable Development Manager Nutrifood ini seraya mengenang.
Ternyata, satu-satunya cara membangun awareness dan menjadikan gaya hidup adalah memberi contoh. Ia menerapkan gaya hidup sehat mulai dari aktif berolahraga sampai membiasakan diri mengonsumsi makanan yang sehat. “Saya benar-benar belajar dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujar ibu dua anak itu. Manfaat yang dirasakan, lantas ia ceritakan kepada keluarga dan teman-teman dekat.
Beruntung, enam bulan setelah ia didapuk sebagai PR, perusahaan yang telah beroperasi selama 40 tahun itu memutuskan untuk membuat kebijakan baru yang mendukung karyawan mereka untuk hidup lebih sehat. Sementara di tengah maraknya publik bermedia sosial, belakangan Arninta memanfaatkan kanal tersebut untuk “memamerkan” kebiasaan hidup sehat yang dijalani sehari-hari beserta informasinya agar gaya hidup sehat menular ke lebih banyak orang, terutama 11.200 pengikut akun Instagram-nya.
Berbagai aktivasi kampanye yang relevan untuk setiap stakeholder dan jenjang usia, hingga merangkul komunitas pun dilakukan untuk membangun awareness publik. Melalui berbagai upaya tadi, sulung dari tiga bersaudara itu berharap kepercayaan stakeholder terhadap kampanye dan komitmen perusahaan pun semakin meningkat.
Adapun pekerjaan rumah yang lain yang sekarang makin gencar dilakukan adalah mengedukasi masyarakat. Tujuannya, untuk meminimalisasi hoaks di tengah era banjir informasi. Strategi mengedukasi pun dikemas dengan fun, seperti mengadakan media gathering yang didalamnya disisipkan pengetahuan tentang cara membedakan dan memilah informasi kesehatan yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan. “Informasi tentang kesehatan itu rentan isu,” katanya. Salah satu contoh informasi yang salah tapi cepat menjadi viral adalah cara menurunkan berat badan secara cepat atau instan. (rvh/rtn)
Selengkapnya baca PR INDONESIA versi cetak dan SCOOP edisi 40/Juli 2018. Hubungi Sekhudin: 0811-939-027, [email protected]
- BERITA TERKAIT
- Anita Lestari, Pemenang KaHI 2024: Menyatu dengan PR
- Amalia Meutia, Pemenang KaHI 2024: Mengubah Ketidaktahuan menjadi Pengetahuan
- Agdya P.P. Yogandari, Pemenang KaHI 2024: Tidak Sekadar Kerja
- Asri Fitri Louisiana, Pemenang KaHI 2024: Menjalin Relasi, Merawat Bumi
- Dony Indrawan, Best Presenter PRIA 2024: Berani Tampil