Mengarungi karier panjang di dunia konsultan PR, Dini mantap melabuhkan hatinya sebagai inhouse PR.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Saat ini, perempuan yang menempuh strata satu Jurusan Hubungan Internasional Universitas Parahyangan, Bandung, itu menduduki posisi sebagai corporate secretary and stakeholder relations PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI), anak perusahaan Indonesia Port Corporate (IPC) atau lebih dikenal dengan nama PT Pelindo II (Persero).
Ia mengaku pernah pada suatu titik lelah bekerja sebagai konsultan public relations (PR), menangani beragam klien dari berbagai latar belakang industri, dan beberapa kali bekerja untuk perusahaan agensi PR yang berbeda. Namun, ia menggarisbawahi, konsultan PR adalah sekolah terbaik bagi mereka yang ingin melanjutkan karier sebagai praktisi PR untuk perusahaan. “Saya sudah merasakan sendiri karena saya pun tidak pernah sekolah PR,” kata perempuan yang menamatkan strata dua Jurusan Politik dan
Hubungan Internasional Kawasan Timur Tengah di Universitas Indonesia ini.
Hingga masanya tiba, Dini yang ditemui PR INDONESIA di kantornya di Jakarta, Jumat (14/9/2018), itu mendapat tawaran dari head hunter sebagai internal communications manager di Standard Chartered Bank. Dia yang awalnya lebih banyak berurusan external communication bagai kembali “masuk sekolah” untuk
belajar mengelola internal communication. “Di sana, meski sebagai manajer, saya tidak punya anak buah. Selain sebagai internal communication, saya juga bertugas mendukung CSR,” katanya. Ilmunya pun terasa kian lengkap.
Maret 2014, kliennya ketika masih bekerja untuk perusahaan konsultan PR, Pelindo II, memberi tawaran untuk mengisi posisi corporate communications manager. Bekerja di perusahaan BUMN, ia berpikir, mungkin inilah saatnya berkontribusi untuk negara. Selama 2,5 tahun mengelola komunikasi di perusahaan yang berkantor pusat di Tanjung Priok, Jakarta Utara, baru sekitar empat bulan lalu perempuan kelahiran Jakarta, 1 September 1978, itu ditarik ke PPI.
Kepada timnya, ia selalu berpesan, suatu komunikasi dimulai dari mendengarkan, bukan dengan berbicara. “Semakin banyak mendengar, semakin banyak kita tahu dan menganalisis sebelum bicara,” kata pengagum Bill Clinton ini. Dini juga selalu meminta pendapat tim. “Nih, saya ada ide. Menurut kalian bagaimana?” kata perempuan yang pantang berkata tidak itu.
Di antara sekian banyak pengalaman, Dini mengaku paling berkesan ketika ia ditunjuk sebagai bagian dari media center di Aceh pascagempa dan tsunami tahun 2004. Di usianya yang masih 26 tahun, Dini mendapat tugas mendampingi Menteri Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat yang saat itu dijabat oleh Alwi Shibab, yang kebetulan adalah dosen S2-nya saat di UI.
Dialah yang mengatur jadwal wawancara sang Menteri dengan media baik dari dalam maupun luar negeri, termasuk pertemuan dengan menteri dari luar negeri. Di tengah kesibukannya, ia menyempatkan waktu untuk berkeliling. Hatinya remuk melihat betapa luluh lantaknya daerah itu. Alarm kemanusiaannya menyala. Setelahnya, ia makin sering menjadi inisiator program CSR bagi beberapa kliennya.
Mengajar
Sebelum menikah, Dini adalah traveller sejati. Ia telah menjejaki kedua kakinya di banyak muka bumi. Setelah menikah apalagi dikaruniai anak kembar yang saat
ini berusia setahun, hobinya terpaksa direm. Sebaliknya, ia justru mendapat “panggilan” lain untuk mewujudkan impiannya sebagai dosen. Sementara ini, Dini harus puas menjalankan mimpi itu hanya dengan menjadi dosen tamu.
Baginya, menjadi dosen adalah sedekah ilmu yang tak ternilai harganya. Begitu pun ketika ia melihat anak buahnya berhasil. “Di suatu meeting, anak buah saya menyebut nama saya bahwa berada di posisi ini karena belajar dari saya. Di situ saya merasa berhasil mentransfer ilmu yang saya punya,” tutupnya. (rvh)
Selengkapnya baca PR INDONESIA versi cetak dan SCOOP edisi 43/Oktober 2018. Hubungi Sekhudin: 0811-939-027, [email protected]
- BERITA TERKAIT
- Anita Lestari, Pemenang KaHI 2024: Menyatu dengan PR
- Amalia Meutia, Pemenang KaHI 2024: Mengubah Ketidaktahuan menjadi Pengetahuan
- Agdya P.P. Yogandari, Pemenang KaHI 2024: Tidak Sekadar Kerja
- Asri Fitri Louisiana, Pemenang KaHI 2024: Menjalin Relasi, Merawat Bumi
- Dony Indrawan, Best Presenter PRIA 2024: Berani Tampil