Membangun jejaring luas dengan beragam kalangan adalah hal mutlak bagi setiap praktisi humas/public relations (PR). Manfaatnya pun bisa dipetik kapan saja, terutama sungguh terasa ketika tengah menghadapi krisis.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Faisol Sinin, Kepala Divisi Corporate Secretary PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (BPD Sumsel Babel) menyadari betul pameo di atas. Baginya, tiada waktu tanpa berjejaring sosial. Semenjak belum menjabat sebagai Corporate Secretary, pria yang suka berdiskusi ini memang paling gemar bersilaturahim. Teman banyak sudah pasti. Namun yang terpenting, wawasan dan pengetahuan yang ia peroleh semakin berkembang luas.
Menurutnya, jejaring makin terasa manfaatnya terutama ketika perusahaan sedang diterpa krisis. Seperti pengalaman Faisol dan tim ketika image BPD Sumsel Babel sedang merosot pada tahun 2013. Merespons kejadian tersebut, Faisol rutin menjalin komunikasi dengan para pemimpin redaksi dari media-media regional di Palembang, untuk secara perlahan membangun kembali corporate image, dan dalam waktu kurang dari setahun image BPD Sumsel Babel berhasil bangkit kembali.
Ketika mendapat mandat untuk memimpin divisi yang memayungi bagian Humas, Keprotokolan, Kesekretariatan, dan Corporate Social Responsibility (CSR) itu, Faisol fokus membangun pemahaman seluruh stafnya terhadap tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Seiring dengan itu, ia memperkuat personel dan kompetensi timnya.
Atas dukungan dari manajemen, Faisol rutin mengikutsertakan seluruh stafnya dalam berbagai kegiatan peningkatan kapasitas (capacity building). Tujuannya untuk mempersiapkan pasukannya dalam menghadapi perkembangan zaman, sekaligus membuka jejaring dengan dunia luar. “Salah satu keahlian yang harus dimiliki humas itu adalah memiliki jejaring sosial dan bisnis yang baik,” ujar ayah dari tiga anak itu kepada PR INDONESIA di Surabaya, Rabu (6/2/2019).
Ada pengalaman menarik. Sejak enam tahun terakhir, ia bersama tim bergerilya membangun corporate image dari akar.Salah satu puncak jerih payahnya itu berbuah penghargaan di ajang Annual Report Award (ARA) kategori BUMD selama tiga tahun berturut-turut dari 2014 hingga 2016. “Secara perlahan kami mencoba mengubah penilaian masyarakat terhadap BPD Sumsel Babel melalui kinerja dan prestasi yang kami hasilkan,” ujarnya semringah.
Terbuka
Pekerjaan humas bagi Faisol sungguh mengasyikkan. Pasalnya, karena bertemu orang yang beraneka ragam profesi dan latar belakang. “Dari wartawan, birokrasi pemerintah daerah, hingga anggota DPRD kita jadikan kawan,” ujar pria yang mengisi waktu luangnya dengan menulis tentang dunia perbankan.
Pria yang memiliki moto hidup kerja cerdas ini meyakini kedekatan humas dengan media dapat terbangun melalui cara-cara sederhana, seperti sekadar ngopi atau makan siang bersama. Sementara dalam rangka mengapresiasi kerja jurnalis tulis dan foto, timnya tak segan mengadakan lomba jurnalistik. “Saya terbuka dan menjaga hubungan baik dengan insan pers. Terlebih di tengah masifnya perkembangan sosial media yang membuat orang lebih percaya hoaks daripada fakta,” ujar pria pehobi olahraga golf itu.
Sungguh pun begitu, perhatian Faisol dan tim kini salah satunya justru dipusatkan untuk memperbaiki layanan digital di perusahaannya. “Kami dituntut memenuhi rasa haus informasi publik melalui saluran media sosial yang kini sedang populer, yang pada akhirnya bisa mendorong penguatan corporate image perusahaan,” pungkasnya. ais
- BERITA TERKAIT
- Anita Lestari, Pemenang KaHI 2024: Menyatu dengan PR
- Amalia Meutia, Pemenang KaHI 2024: Mengubah Ketidaktahuan menjadi Pengetahuan
- Agdya P.P. Yogandari, Pemenang KaHI 2024: Tidak Sekadar Kerja
- Asri Fitri Louisiana, Pemenang KaHI 2024: Menjalin Relasi, Merawat Bumi
- Dony Indrawan, Best Presenter PRIA 2024: Berani Tampil