HOME » EVENT » AWARDS

Catatan Juri AHI 2019 (Bagian 2 - Habis): Penuhi Syarat, Layak Diapresiasi

PRINDONESIA.CO | Senin, 26/08/2019 | 1.533
Peserta umumnya telah penuhi syarat minimal dalam mengimplementasikan KIP.
Iqbal/PR Indonesia

HUMAS INDONESIA, member of PR INDONESIA Group, untuk kali pertama menyelenggarakan Anugerah Humas INDONESIA (AHI). Lima juri profesional diterjunkan untuk menilai kinerja para praktisi humas. Penjurian telah berlangsung dari tanggal 13 - 15 Agustus 2019. Berikut ini catatannya?

JAKARTA, PRINDONESIA - Apresiasi penilaian terbagi ke dalam sepuluh kategori. Yakni, Best Leader Supporting PR & Communication, Pranata Humas Ahli, Pranata Humas Terampil, City Branding, Website, Terpopuler di Media Online 2019, Aplikasi, Ruang Pelayanan Informasi Publik, Pengelolaan dan Penyajian Informasi Publik, serta Laporan Pelayanan Informasi Publik. 

Juri untuk lima kategori meliputi Website, Aplikasi, Ruang Pelayanan Informasi Publik, Pengelolaan dan Penyajian Informasi Publik, serta Laporan Pelayanan Informasi Publik, John Fresly Hutahayan, mengapresiasi. Menurut mantan Ketua Komisi Informasi Pusat periode 2013 – 2017, peserta umumnya telah memenuhi syarat minimal dalam mengimplementasikan UU No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

Hanya, masih kurang tegas dalam menggunakan nomenklatur. Dampaknya aktivitas pelayanan informasi publik jadi kurang efektif. “Padahal langsung saja disebutkan Ruang Layanan Informasi Publik. Begitu juga dengan pejabat yang menangani fungsi dan tugas ini. Sebut saja secara tegas, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi atau PPID,” ujarnya ketika ditemui usai sesi penjurian di Jakarta, Kamis (15/8/2019).

Sebaliknya, ia acung jempol kepada dua peserta dari kalangan kementerian. Yakni, Kementerian Keuangan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Keduanya layak dijadikan contoh. “Badan publik ini memiliki pemahaman dan tingkat kepatuhan yang tinggi terhadap pentingnya penyediaan dan pelayanan informasi. Kondisi ini semakin mempermudah mereka dalam melayani masyarakat sekaligus menunjukkan akuntabilitasnya,” katanya berpendapat.

Menurut John, sudah saatnya badan publik memandang pelayanan informasi sebagai kesempatan untuk mempermudah pencapaian tujuan organisasi, bukan sekadar mengugurkan kewajiban. “Ketika humas bersungguh-sungguh memberikan pelayanan informasi kepada publik, secara tidak langsung ia turut mem-PR-kan organisasinya sebagai lembaga yang kredibel dan akuntabel,” ujarnya.  

Sementara juri Best Leader Supporting PR & Communication, Pranata Humas Ahli, dan Pranata Humas Terampil, Maria Wongsonagoro, menitikberatkan pada PR sebagai fungsi manajemen strategis. Dari entri yang masuk, masih banyak pemahaman bahwa direksi hanya memberikan instruksi kepada corporate communication (corcomm). Penyebabnya, karena keberadaannya dianggap belum strategis. “Seharusnya corcomm yang memberikan masukan strategi komunikasi untuk disetujui oleh direksi,” ujarnya.

Selain itu, Maria juga menekankan pentingnya panduan komunikasi. Ia melihat masih banyak perusahaan yang belum memahami pentingnya manajemen isu dan krisis manajemen. Padahal, ibarat bencana, krisis memerlukan upaya preventif dan mitigasi. “Dengan adanya panduan komunikasi, saat terjadi krisis, perusahaan sudah siap dan cepat pulih,” kata PR INDONESIA Guru ini.

Dalam pandangan founder & CEO HUMAS INDONESIA Asmono Wikan, yang turut menjadi juri, seluruh peserta yang telah mengikuti kompetisi AHI patut mendapat apresiasi tinggi. “Inisiatif mereka mengikuti AHI adalah sebuah upaya serius untuk maju dan berprestasi. Itulah sebabnya patut dihargai dan menjadi teladan bagi yang lain yang masih enggan mengukur kinerja komunikasinya melalui ajang kompetisi seperti ini,” ujarnya.

Tak ketinggalan, AHI memberikan apresiasi untuk kategori Terpopuler di Media Online 2019. Khusus kategori ini, AHI menggandeng Indonesia Indicator, sebuah perusahaan monitoring dan riset media terkemuka di Indonesia. Adapun datanya dihimpun dari 3.100 media on-line nasonal sejak tanggal 1 Januari – 30 Juni 2019. Seluruh data yang terkumpul kemudian dianalisis secara kuantitatif dan real-time melalui mesin Intelligence Media Management (IMM) berbasis artificial Intelligence. Adapun penentuan pemenang berdasarkan kuantitas ekspos pemberitaan positif, dengan mempertimbangkan konten pemberitaan yang dianalisis secara manual oleh tim media analyst Indonesia Indicator.

Bergabunglah bersama kami dan ikuti keseruan AHI di Kota Tangerang, 28 - 30 Agustus 2019! (rtn/ais/ika)