Siapakah Generasi Z? Inilah generasi pasca milenials. Atau dapat juga disebut sebagai “iGen”.
Oleh: Jennifer Vanessa Eljapa, WIR Group
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Sebenarnya generasi-generasi di dunia ini tidak dapat dikelompokkan secara pasti menurut tahun kelahirannya. Namun menurut beberapa riset, Generasi Z adalah mereka yang lahir pada tahun 1995 sampai dengan 2010, berarti mereka yang saat ini berumur 22 tahun ke bawah. Artinya, tahun ini mereka sudah mulai memasuki kehidupan kerja.
Seperti yang kita lihat dan sadari, Gen Z terkenal dengan gaya mereka yang sangat tech-savvy. Mereka selalu mengandalkan teknologi internet kapanpun dan di manapun berada. Generasi ini akan merasa cemas bila tidak dekat dengan barang teknologi mereka terutama smartphone dan merasa tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan, beberapa riset menulis bahwa smartphone sekarang ini benar-benar sudah menjadi sebuah perpanjangan dari tangan orang.
Hal ini tentu akan dibawa oleh Gen Z ke dalam lingkungan kerja. Mereka sangat berharap lingkungan kerja mereka dipenuhi dengan berbagai hi-tech devices. Mereka tidak begitu suka dengan cara yang tradisional dan serba manual. Mereka selalu berpikir bahwa teknologi selalu membantu mereka dan membuat segalanya lebih praktis.
Seperti contoh, beberapa tahun yang lalu, engineer di berbagai bidang, seperti salah satunya aerospace, masih menggunakan manual book yang dapat membantu mereka melakukan pemecahan masalah, layanan dan pelatihan. Namun, sekarang perusahaan-perusahaan ini sudah menggunakan teknologi terkini seperti mixed reality—gabungan dari augmented reality dan virtual reality-- yang dapat membuat lingkungan baru di sekitar kita dengan bantuan konten visual. Gen Z menemukan ini sebagai hal yang menarik. Alhasil, percaya tidak percaya, penggunaan teknologi menjadi salah satu aspek yang dipertimbangkan Gen Z ketika memilih perusahaan untuk bekerja.
Dibandingkan dengan generasi millennials—yang terkenal lebih ingin mengerjakan segala sesuatunya secara berkelompok untuk mencapai target—Generasi Z mempunyai karakteristik yang berlawanan. Gen Z lebih ingin mengerjakan segala sesuatu sendiri dan ingin dinilai oleh orang-orang menurut kemampuannya sendiri dibandingkan dari hasil kerjasama tim. Namun ini bukanlah hal yang negatif. Gen Z mengetahui bahwa dirinya harus terus belajar untuk mencapai hasil yang maksimal, maka dari itu, Gen Z juga terkenal sebagai pekerja keras.
Sangat Berhati-hati
Kesadaran mereka terhadap lingkungan terutama dalam sisi finansial keluarga, lingkungan kerja sampai dengan negara yang terus berubah sejak mereka usia dini nyatanya membuat mereka lebih berhati-hati dalam membuat rencana untuk masa depan. Ketika millennials cenderung fokus pada sesuatu yang membuat mereka nyaman, Gen Z cenderung fokus pada keamanaan dan keuangan mereka. Mereka sangat memikirkan stabilitas hidup mereka mulai dari pekerjaan hingga ketika mereka nantinya mempunyai keluarga. Salah satu riset menyatakan bahwa sekitar 67% dari Gen Z bersedia untuk pindah kerja beberapa kali dengan tujuan mendapatkan pekerjaan yang sangat cocok agar mereka dapat bekerja dengan stabil.
Gen Z sudah lebih terbiasa dibandingkan millennials dalam hal berinteraksi dengan berbagai aplikasi yang terdapat dalam gadget. Mereka dengan mudah menyelesaikan tugas-tugas yang berdatangan secara cepat dan keahlian mereka adalah untuk memberikan fokus pada pekerjaan dalam jangka yang panjang. Dengan kemampuan ini, mereka tidak mudah untuk merasa under pressure dengan tugas-tugas yang berlimpah, bahkan jika mereka tidak mempunyai tugas, mereka akan dengan gampangnya merasa bosan dan lelah.
Jadi, apakah Anda siap menerima dan bekerja dengan Gen Z?
- BERITA TERKAIT
- Kunci Utama Memimpin Tim Tetap Solid di Tengah Krisis Komunikasi
- Demokrasi di Meja Makan
- Peran Pengelolaan “Stakeholder” Mendukung Penerapan ESG dan Keberlanjutan
- Pentingnya Juru Bicara dalam Membangun Kredibilitas IKN
- Begini Rahasia Sukses Konferensi Pers