Peran PR Melejitkan “Startup”

PRINDONESIA.CO | Selasa, 18/02/2020 | 2.655
Salah satu fungsi utama public relations adalah membantu startup dalam membangun kepercayaan terhadap media.
Dok. Istimewa

Industri startup Indonesia terus menggeliat. Berdasarkan data lembaga riset Center for Human Genetic Research (CHGR), setidaknya di Indonesia terdapat lebih dari 2.000 startup lokal pada tahun 2016 yang lalu. Angka ini merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara.

Oleh: Lars Voedisch, International Communications & Business Growth Advisor

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Pada 2020, CHGR memproyeksi jumlah startup lokal di Indonesia bisa mencapai 6,5 kali lipat atau sekitar 13.000 perusahaan yang akan beroperasi. 

Strategi pemasaran yang umumnya diterapkan startup adalah digital marketing dan traditional marketing (ATL/BTL). Selain itu, startup juga dapat memperoleh pemasaran secara luas melalui liputan media seperti koran, majalah, TV, portal berita on-line, dan sebagainya. Tantangan bagi startup untuk mencapai publikasi media adalah: apakah memiliki add value  untuk diangkat? Apakah ada inovasi baru? Apakah menawarkan cara lain dalam menangani masalah target pasar?

Salah satu fungsi utama public relations adalah membantu startup dalam membangun kepercayaan terhadap media. Membangun cerita mengenai para pendiri, orang-orang di belakangnya, visi misi dan perusahaannya.

Ada tiga "jalan pintas" bagi startup untuk mendapatkan kepercayaan dan publikasi yang luas dari media.

 

Dukungan Investor Ternama

Bagi startup yang memperoleh pendanaan, apalagi dari venture capitalist Sillicon Valley, akan menjadi daya tarik bagi media untuk diberitakan dan bagi netizen untuk membicarakan. Seperti saat Toyota Motor menanam dana ke layanan ojek online Grab, hampir rata-rata media mainstream memberitakannya. Selain sumber investasi, jumlah investasi yang diperoleh, serta target valuasi pun menjadi bahan berita utama bagi para jurnalis.

 

Keterlibatan Selebriti

Bagi startup yang salah satu pendirinya adalah selebriti, media juga tertarik untuk mengangkat profilnya. Nama besar selebriti mendongkrak publikasi, bahkan menarik calon investor. Contohnya adalah Setipe.com, marketplace jodoh yang didirikan Christian Sugiono yang kemudian diakusisi Lunch Actually Group dari Singapura.

 

Solusi Baru

Andreas Senjaya mendirikan iGrow sebagai solusi terhadap masalah pertanian dengan mempertemukan antara investor, petani, dengan pemilik lahan. Solusi unik terhadap problematika pertanian tersebut menjadikan startup besutan juara pertama Dragon's Den Mobile Money Asia 2015 ini seksi untuk diberitakan oleh media-media bisnis Indonesia.

Ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh para startup dalam berhubungan dengan jurnalis. Pertama, media tidak selalu mempublikasikan press release yang dikirimkan. Dan yang kedua, CEO jangan bersikap seperti diva, sulit ditemui untuk sesi wawancara. Dengan kondisi pasar yang semakin kompetitif, mendapatkan perhatian dan publikasi media akan semakin menjadi tantangan. Apalagi kompetisi tidak hanya datang dari lokal, tetapi juga global. Jadi startup harus bisa menemukan keunikan mereka (stand out in the crowd), dan bersahabat dengan media.