Dapatkah digital tourism menggantikan, atau setidaknya, menjadi pelipur masyarakat yang saat ini belum dapat berwisata secara langsung akibat pandemi?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Tak bisa dimungkiri, keindahan alam Indonesia yang luar biasa, budayanya yang beragam, tak bisa tergantikan oleh kecanggihan teknologi digital apapun. Sebab, pada dasarnya tujuan berwisata adalah mendapatkan pengalaman. Pengalaman inilah yang tidak bisa didapatkan hanya dengan menatap layar gawai atau televisi.
Menurut Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) R Kurleni Ukar, sejak awal masa pandemi COVID-19, kementerian yang dipimpin oleh Sandiaga Uno selaku Menparekraf itu telah menetapkan enam strategi menuju pemulihan.
Yang pasti, strategi ini menyesuaikan dengan tren wisata saat ini yang lebih mempertimbangkan aspek kebersihan, kesehatan, keamanan, serta kelestarian lingkungan (CHSE). Harapannya, pariwisata menjadi lebih terpersonalisasi, dapat disesuaikan, bersifat lokal, dan berskala kecil (small size).
Adapun caranya, pertama, put the people first. Yakni, prinsip manajemen yang mengedepankan keselamatan, keamanan, serta kesehatan wisatawan dan SDM pariwisata agar relevan dengan kondisi adaptasi pasca COVID-19. “Setelah pemulihan kesehatan berjalan baik, barulah pariwisata bisa hadir sebagai salah satu mesin penggerak pemulihan ekonomi,” ujarnya dalam Webinar APPRI Connect bertajuk "Pariwisata Indonesia dan Rencana Berikutnya”, Jumat (2/7/2021).
Kedua, aktivasi. Menurut perempuan yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Kementerian Kemenparekraf itu, komunikasi pemulihan (recovery) perlu dilakukan guna mempertahankan citra positif pariwisata dan sebagai media resiliensi kolektif bagi SDM terdampak. Sebagai contoh, kampanye Indonesia Care (I Do Care), Bangga Berwisata di Indonesia, Bangga Buatan Indonesia, hingga Beli Kreatif Lokal.
Ketiga, mendorong terjadinya kenaikan pada sisi permintaan (demand). Tak dapat dipungkiri, aktivitas pariwisata selalu berbenturan dengan pemberlakukan kebijakan pembatasan mobilitas. Karena pada dasarnya pariwisata adalah melakukan pergerakan dari satu wilayah ke wilayah lain.
Keempat, fokus pada destinasi utama yakni Bali, Kepulauan Riau, DKI Jakarta dan sekitarnya, serta Joglosemar sebagai mercusuar program pemulihan. Kelima, mengutamakan wisatawan domestik Indonesia. Kelima, fokus pada tiga sub sektor utama yakni kuliner, fashion, dan kriya. Ketiganya memiliki kontribusi ekonomi terbesar sekaligus berfungsi sebagai pemicu dan lokomotif pariwisata di destinasi.
Langkah Konkret
Menurut pemegang gelar Master of Science in Biochemical Engineering dari University College London itu, kebijakan tidak akan berjalan tanpa adanya langkah konkret. Untuk itu, Kemenparekraf telah melakukan berbagai upaya untuk memulihkan industri parekraf di masa pandemi. Antara lain, meningkatkan kapasitas SDM parekraf dengan kegiatan reskilling dan upskilling.
Merevitalisasi destinasi pariwisata dan infrastruktur ekraf melalui penataan destinasi menjadi lebih nyaman dan beradaptasi dengan kondisi pandemi. Mengembangkan desa wisata sebagai alternatif destinasi yang aman dan mengikuti tren saat ini. Mengembangkan revitalisasi ruang kreatif serta kabupaten kota kreatif.
Lainnya, meningkatkan resiliensi dan daya saing usaha melalui pemberian insentif dan akses permodalan, hingga kegiatan Fintech Business Matchmaking (FinBack 2020) forum yang mempertemukan pelaku usaha dengan alternatif pembiayaan, seperti perbankan dan food startup. Di samping itu, standarisasi usaha dan sertifikasi CHSE menjadi sangat krusial dalam upaya pemulihan pariwisata.
Kunci keberhasilan atas langkah-langkah pemulihan tersebut dilandasi dengan tiga strategic direction dari Pak Menteri Sandiaga Uno, yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Selanjutnya, ditindaklanjuti dengan strategi aksi: gercep (gerak cepat), geber (gerak bersama), dan gaspol (garap semua potensi untuk menciptakan lapangan kerja). (ais)
- BERITA TERKAIT
- Hasan Nasbi Resmi Melantik Jajaran Kantor Komunikasi Kepresidenan
- Menkomdigi Akan Soroti Peran Komunikasi Digital untuk Citra Bangsa di WPRF 2024
- Raih Penghargaan Golden World Award 2024, LMAN Akan Tingkatkan Inovasi
- Presiden Prabowo Imbau Kabinet Merah Putih Agar Aktif dan Terbuka Berkomunikasi
- Konstruksi Indonesia 2024: Upaya Kementerian PU Tingkatkan Daya Saing