Seseorang yang memiliki kompetensi tertentu diharapkan bisa bekerja lebih baik dan memberikan kontribusi lebih banyak bagi institusi.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Bagi Rice Wandansari Amir saat menjadi peserta workshop “Manajemen Komunikasi Krisis yang Empatik & Reputatif di Era Digital” yang diselenggarakan oleh PR INDONESIA di Semarang, Kamis (24/3/2022), kompetensi sangat penting untuk menentukan the right man on the right place. Seseorang yang memiliki kompetensi tertentu, diharapkan mampu bekerja lebih baik dan memberikan kontribusi yang lebih banyak bagi organisasi.
Perempuan yang menjabat sebagai Kepala Seksi Hubungan Internal Direktorat P2Humas Direktorat Jenderal Pajak (DJP) itu melanjutkan, sebagai praktisi komunikasi, kompetensi di bidang komunikasi menjadi sangat penting. “Hal ini agar kita dapat menyusun dan melaksanakan strategi komunikasi dengan baik. Agar tujuan organisasi dapat tercapai,” kata perempuan yang sudah berkarier di DJP sejak tahun 1997 ini.
Peraih PROSCI Certified Change Practisionist dari Change Management ini juga mengatakan, bahwa kompetensi perlu disertifikasi agar praktisi menjadi pribadi yang lebih profesional, ilmu yang didapatkan pun lebih berkualitas, dan memiliki standar. Adapun hal-hal yang harus dipertimbangkan oleh praktisi komunikasi dalam mengambil sertifikasi ada tiga. Pertama, memilih bidang yang diminati. Kedua, memilih waktu yang tepat. Ketiga, memilih lembaga sertifikasi yang profesional dan tepercaya.
- BERITA TERKAIT
- Kunci Utama Memimpin Tim Tetap Solid di Tengah Krisis Komunikasi
- Demokrasi di Meja Makan
- Peran Pengelolaan “Stakeholder” Mendukung Penerapan ESG dan Keberlanjutan
- Pentingnya Juru Bicara dalam Membangun Kredibilitas IKN
- Begini Rahasia Sukses Konferensi Pers