Galuh Puteri Pangesti, Mengubah Kekurangan Menjadi Kekuatan

PRINDONESIA.CO | Senin, 16/01/2023 | 1.270
Galuh tetap aktif, bahkan berprestasi dalam pekerjaannya bersama tim Divisi Kreatif Telkom Regional Jawa Tengah.
Dok. IndiHome

Sempat terpuruk, Galuh bangkit berkat tekad dari dalam diri serta dukungan orang-orang terdekat. Termasuk, rekan kerja di Telkom Regional Jawa Tengah.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Galuh Puteri Pangesti adalah talent creative di Wilayah Telkom Indonesia Regional Jawa Tengah dengan segudang prestasi. Sejak umur belia, perempuan berusia 24 tahun ini senang mengikuti lomba di berbagai bidang, baik olahraga, seni, maupun akademik.

Ketika masuk tingkat SMP, Galuh masih aktif mengikuti perlombaan, namun lebih difokuskan pada bidang olahraga seperti pencak silat dan bola voli. Bakatnya makin terasah. Namun, takdir berkehendak lain. Setelah lulus SMP, Galuh mengalami kecelakaan yang mengakibatkan ia harus kehilangan salah satu kakinya. Hatinya hancur. Kekhawatiran tidak bisa lagi melakukan berbagai aktivitas favoritnya, khususnya olahraga, terus membayangi. Namun, dengan semangat dan niat yang kuat, ia getol mencari informasi mengenai olahraga yang ramah untuk penyandang disabilitas. “Ternyata, saya baru tahu renang adalah olahraga yang cukup ramah buat penyandang disabilitas. Saya belajar dari nol,” katanya.

Setelah mahir, ia bergabung di salah satu klub renang di Solo. Perlahan tapi pasti, ritme kehidupan yang lama Galuh jalani, mulai ia dapatkan kembali. Ia mengikuti kejuaraan demi kejuaraan, hingga tanpa terasa telah mengukir banyak prestasi. Puncaknya, Galuh mendapat medali perunggu untuk kejuaraan renang yang diselenggarakan National Paralympic Committee (NPC) Indonesia tahun 2017 dan dua medali perak di Pekan Paralympic Provinsi Jawa Tengah tahun 2019.

Ketika memasuki usia bekerja, ia menyadari tak akan mudah baginya untuk bisa menjadi orang kantoran. Sikap pesimistis itu terus ia lawan. Seperti para pencari kerja pada umumnya, Galuh menebar CV ke berbagai perusahaan, termasuk ke Telkom. Tak disangka, lamarannya ke Telkom Jawa Tengah sebagai calon agent 147 berlanjut hingga proses wawancara. Pada saat proses wawancara diketahui Galuh ternyata memiliki keahlian tambahan di bidang kreatif seperti desain hingga menyunting video. Akhirnya, Galuh masuk ke dalam tim desain. Kariernya terus menanjak. Tahun 2018, Galuh mendapat mandat menjadi komando di Divisi Kreatif Telkom Regional Jawa Tengah.

Setara

Selama bekerja, Galuh mengaku tidak pernah mengalami diskriminasi. Dari apresiasi karena sudah melaksanakan tugas dengan baik maupun teguran, ia terima secara profesional. Dukungan dan kepercayaan dari orang-orang terdekat, termasuk teman-teman kantor, membantu Galuh untuk dapat selalu memberikan yang terbaik. Selama di Telkom, Galuh merasakan mendapat peluang yang sama untuk berkembang secara adil.

Ya, Telkom memegang teguh nilai-nilai keseteraan gender, disabilitas, hingga empowering society bagi seluruh karyawannya. Lingkungan kerja yang dibangun IndiHome sebagai bagian dari TelkomGroup adalah care, collaborate, dan contribute. Perhatian lebih yang ditujukan kepada talent internal tersebut diyakini dapat memupuk rasa empati para talent kepada konsumen.

Di tengah pekerjaannya yang padat, Galuh tetap dia yang dulu. Ia masih meluangkan waktu untuk melakukan olahraga, aktivitas yang digemarinya. Mulai dari renang sampai tinju. Menurutnya, olahraga tinju membantu mengeluarkan energi negatif. Jika masih tersisa waktu luang, Galuh kerap membaca buku cerita wayang. 

Galuh ternyata juga masih menyimpan mimpi, meski sepertinya semua keinginannya sudah tercapai. Ia ingin sekali memiliki galeri seni yang bisa digunakan oleh semua orang secara gratis. Sehingga, siapa pun bisa menikmati dan memandangi hasil karya seniman.