Sebagai perusahaan teknologi, PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) yakin inovasi harus dapat menjawab kebutuhan pelanggan. Inilah yang membuat platform e-commerce yang didirikan oleh Grup Djarum itu dapat bertumbuh dan berkembang hingga saat ini.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Dinamika dan tren publik di ruang digital sangat volatil. Kondisi ini ternyata dipahami betul oleh Blibli. Menurut VP Public Relations Blibli Yolanda Nainggolan yang dijumpai PR INDONESIA di kantornya di Jakarta, Jumat (10/3/2023), agar bisnis dapat berkelanjutan, korporasi tidak bisa semata-mata hanya fokus pada profit. Perkembangan zaman telah mengubah perilaku pelanggan. Mereka kini lebih memilih e-commerce yang mampu menjawab kebutuhan mereka, alih-alih sekadar mengejar keuntungan.
Prinsip fokus pada pelanggan inilah yang menjadi positioning Blibli. Sebab, kata Yolanda, pada akhirnya perusahaan teknologi harus tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat. Agar selalu relevan, Blibli senantiasa melakukan riset tren dan persepsi publik. Dari data tersebut, mereka memetakan kebutuhan pelanggan. Mulai dari kebutuhan terhadap barang original, pilihan pembayaran yang beragam, kemudahan dalam mengakses customer care, hingga kebijakan retur/pengembalian barang. “Teknologi harus selalu relevan dengan menciptakan inovasi yang mampu menjawab kebutuhan pelanggan,” katanya.
Berdasarkan dari data dan riset itu pula, Blibli berupaya mengakomodasi kebutuhan pelanggan dengan memperkuat ekosistem omnichannel. Akhir tahun lalu, Blibli resmi mengakuisisi tiket.com dan Ranch market. Dengan menggabungkan tiga entitas Grup Djarum, yakni Blibli, tiket.com dan Ranch Market menjadi Blibli Tiket, e-commerce yang beroperasi sejak 2011 tersebut mampu menjawab kebutuhan hampir 90% konsumsi sehari-hari masyarakat.
Menurut Yolanda, ekosistem omnichannel Blibli Tiket dapat memberikan kemudahan sekaligus nilai tambah bagi para pelanggan. “Penggabungan ini juga bertujuan agar kami dapat menyediakan layanan yang lebih lengkap, bermanfaat, dan terintegrasi,” ujarnya.
Omnichannel
Peran public relations (PR) pun menjadi vital, terutama dalam membangun komunikasi dan reputasi. Jika sebelum penggabungan, komunikasi dan koordinasi hanya fokus pada e-commerce, kini meluas hingga agen perjalanan dan grup supermarket. PR juga harus membuat desain komunikasi sehingga narasi terkait ekosistem terintegrasi melalui tagline “Bisa jadi Lebih” dapat dipahami dan mendapat dukungan publik. “Blibli telah memiliki kekuatan infrastruktur seperti produk, logistik, dan warehouse. Infrastruktur kami hadir di beberapa kota seperti Jabodetabek, Surabaya, Medan, Semarang, dan Bandung,” imbuhnya.
Prioritas lain yang tak kalah penting adalah mengomunikasikan komitmen perusahaan yang telah melantai di bursa pada pertengahan Oktober 2022 tersebut dalam menjalankan aspek environmental, social, governance (ESG). Salah satunya, menginisiasi kegiatan ekonomi sirkular bernama Langkah Membumi.
Untuk memperluas jangkauan informasi, Yolanda bersama timnya memaksimalkan keberadaan media, baik media arus utama maupun digital. Blibli juga kerap membawa isu omnichannel dan tren e-commerce di tiap kesempatan. Serta, menjadi mitra pemerintah dalam mengomunikasikan digitalisasi UMKM. Selanjutnya, semua aktivitas komunikasi itu diukur, salah satunya melalui media coverage dan persepsi media. (rvh)
- BERITA TERKAIT
- Penggawa Corporate Communication MIND ID Selly Adriatika Raih Trofi CSA 2024
- Grup MIND ID Realisasikan Program Peningkatan Kualitas Pendidikan
- Inovasi BIG MIND Hadirkan Dampak Positif Penguatan Kinerja
- Grup MIND ID Hadirkan Masa Depan Pertambangan di D Futuro Futurist Summit 2024
- Kompetisi MediaMIND 2024: Mendukung Hilirisasi Menuju Indonesia Emas 2045