Oleh: Maria Wongsonagoro, Presiden Direktur IPM PR dan PR INDONESIA Guru.
Pada tulisan sebelumnya, kita telah mempelajari cara pelaksanaan sistem dan prosedur manajemen isu sebelum berkembang menjadi krisis. Upaya ini penting dilakukan agar paling tidak organisasi sudah berada dalam keadaan siap apabila terjadi krisis. Namun, apa jadinya jika isu tersebut benar-benar sudah berubah menjadi krisis? Atau, terjadi peristiwa tidak terduga yang menyebabkan krisis?
Krisis merupakan kejadian yang berdampak negatif terhadap organisasi. Krisis juga berpotensi untuk mengubah persepsi para pemangku kepentingan ke arah negatif dan merusak reputasi organisasi. Bagi perusahaan terbuka, krisis dapat berdampak terhadap saham di bursa.
Membentuk Tim Inti
Ketika terjadi krisis, Tim Inti Issues Management yang telah dibentuk oleh organisasi di fase prakrisis, secara otomatis ditetapkan sebagai Tim Inti Komunikasi Krisis dengan keanggotaan yang sama. Yakni, wakil pimpinan atau corporate scretary, kepala corporate communications atau humas, wakil-wakil dari departemen terkait seperti keuangan, SDM, hukum, marketing, community relations, dan lain sebagainya.
- BERITA TERKAIT
- Kunci Utama Memimpin Tim Tetap Solid di Tengah Krisis Komunikasi
- Demokrasi di Meja Makan
- Peran Pengelolaan “Stakeholder” Mendukung Penerapan ESG dan Keberlanjutan
- Pentingnya Juru Bicara dalam Membangun Kredibilitas IKN
- Begini Rahasia Sukses Konferensi Pers