7 Strategi Diplomasi untuk Meningkatkan Reputasi

PRINDONESIA.CO | Jumat, 20/10/2023 | 1.039
Ada tujuh strategi diplomasi PR yang dapat dilakukan untuk meningkatkan reputasi bangsa.
Dok. LSPR

Public relations (PR) memainkan peranan penting dalam diplomasi bangsa. Bagaimana caranya? Public relations (PR) memainkan peranan penting dalam diplomasi bangsa. Bagaimana caranya?

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – LSPR Institute of Communication & Business bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Chicago, Amerika Serikat, menyelenggarakan sesi diskusi yang membahas topik Public Relations dan Diplomasi. Acara ini berlangsung secara hibrida, Selasa (17/10/2023).

Dalam konteks peran PR dan diplomasi, Konsul Jenderal RI di Chicago Listyowati mengutip pernyataan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia periode 2001 - 2009, Hassan Wirajuda, bahwa keduanya memiliki tanggung jawab dan peran yang sama. Yakni, untuk mendapatkan dan menyebarkan informasi.

Ia juga menyorot data LinkedIn yang menunjukkan bahwa Indonesia memiliki sekitar 251.000 praktisi PR dan sekitar 210 kampus di Indonesia dengan Fakultas Komunikasi, termasuk di dalamnya Jurusan PR. Setiap tahun, sekitar 10.000 lulusan di bidang PR pun juga bergabung dengan industri ini.

Listyowati mengatakan, data-data di atas telah menunjukkan bahwa saat ini PR telah menjadi bagian integral dari dunia diplomasi. Praktisi PR memainkan peran penting dalam membangun hubungan dengan berbagai pihak. “Di kami, ada yang namanya istilah public diplomacy,” katanya. Fungsi diplomasi publik untuk untuk memengaruhi atau mendekati pihak lain dengan pendekatan soft power.

Sementara itu, Prita Kemal Gani, founder & CEO LSPR of Communication & Business, yang menjadi pembicara pada hari itu menyoroti pentingnya peran PR dalam membentuk citra bangsa. Di satu sisi, ia juga meyakini setiap warga negara sejatinya adalah diplomat dan duta besar bagi negaranya sendiri.

Dalam kesempatan itu, perempuan yang merupakan Ketua Umum PERHUMAS periode 2011-2014 tersebut lantas menguraikan tujuh strategi diplomasi PR untuk meningkatkan reputasi bangsa. Pertama, figur kepemimpinan. “Pemimpin suatu negara memiliki 44 persen kontribusi terhadap reputasi negara,” katanya. Kedua, aspek olahraga. “Atlet ternyata sangat berperan dalam membangun citra positif suatu negara,” imbuhnya.

Strategi ketiga, pariwisata dan diplomasi budaya. Menurut Prita, diplomasi budaya yang paling mudah untuk dapat disebarkan ke seluruh negara adalah melalui film. Keempat, melalui aktor, artis, dan youtuber. Keberadaan mereka dapat membantu merepresentasikan, memberikan kesan, dan warna suatu negara. Strategi kelima, diplomasi dari aspek kuliner. Diikuti, aspek pendidikan, serta tingkat keamanan dan situasi publik.  

Turut hadir dalam acara tersebut KJRI Chicago, KJRI San Francisco, KJRI Houston, dan KJRI New York, serta perwakilan mahasiswa dan diaspora Indonesia. (mfp)