Citra dan reputasi yang selalu diupayakan public relations (PR) nyatanya bisa dicapai melalui edukasi dengan tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Pendidikan bukan hanya tentang akademis, tetapi juga pengembangan perikehidupan kebangsaan yang luas. Hal ini ditegaskan oleh Prof. Taufik Abdullah, sejarawan ternama, seperti yang dikutip dari Republika, 4 Januari 2021, dan tertuang dalam Pembukaan UndangUndang Dasar (UUD) 1945 alinea keempat.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan mulia yang diemban oleh Republik Indonesia. Hal ini bukan hanya tugas institusi formal seperti sekolah dan perguruan tinggi, tetapi juga tanggung jawab semua pihak, termasuk instansi pemerintahan dan perusahaan, melalui aktivitas komunikasi dan program public relations (PR).
Peran PR dalam edukasi semakin penting di era modern. PR dapat menjadi jembatan antara berbagai pihak untuk menyampaikan informasi dan edukasi yang dibutuhkan masyarakat. The 9th PR INDONESIA Awards (PRIA) menghadirkan contoh-contoh inspiratif dari para praktisi PR yang telah berhasil menerapkan strategi dan taktik edukasi holistik sepanjang 2023.
Pendekatan Kekinian
Strategi dan taktik mengomunikasikan program edukasi yang pertama bisa dipelajari dari IPB University, yang menggencarkan pendidikan ke luar gedung perkuliahan melalui program Sekolah Pemerintah Desa (SPD). Program pendidikan nonformal tersebut ditujukan meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) aparat desa di Indonesia.
- BERITA TERKAIT
- Komunikasi Publik di Persimpangan: Tantangan dan Peluang Pemerintahan Baru
- Mengelola Komunikasi Publik IKN dalam Masa Transisi
- Komunikasi Publik IKN: Membangun Sinergi Semua "Stakeholder"
- Komunikasi Publik IKN: Tampak Belum Kompak
- Komunikasi Publik IKN: Mengukur Dampak Sosial dan Ekonomi