Kepala Program Studi Humas Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) Ita Suryani menjelaskan, seminar bertajuk “Love Your Bones, Protect Your Future” itu merupakan salah satu eksekusi dari mata kuliah Management Event, Kampanye PR, dan Produksi Media PR.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Osteoporosis sebagai suatu kondisi ketika tulang mulai lemah dan rapuh telah menjadi momok bagi Indonesia. Sebab, berdasarkan data Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi), prevalensi osteoporosis di tanah air sudah mencapai 19,7 persen. Sementara data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatatkan prevalensinya sekitar 10,3 persen.
Menimbang minimnya pengetahuan masyarakat sebagai faktor utama peningkatan prevalensi osteoporosis di Indonesia, Dinamika Event mahasiswa dari Universitas Bina Sarana Informatika (BSI), berinisiatif melancarkan edukasi dalam bentuk seminar bertajuk “Love Your Bones, Protect Your Future” bersama dokter spesialis ortopedi dr. Hanindya Prasojo, Sp.OT. ALFO-K pada Jumat (11/7/2024).
Menariknya, kegiatan yang diselenggarakan lewat kerja sama dengan Primaya Hospital Depok itu, merupakan bagian dari tugas kuliah para mahasiswa Universitas BSI program studi Hubungan Masyarakat (humas/public relations/PR).
Dijelaskan oleh Kepala Program Studi Humas Universitas BSI Ita Suryani, S.Sos, M.I,Kom, seminar yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan kesadaran masyarakat itu merupakan salah satu eksekusi dari mata kuliah Management Event, Kampanye PR, dan Produksi Media PR. “Mahasiswa tidak hanya belajar di kelas, melainkan melakukan praktik dengan menyelenggarakan acara ini,” ujarnya melalui siaran pers, Senin (15/7/2024).
Satu Langkah Mengatasi Kesenjangan
Inisiatif Universitas BSI untuk menyisipkan praktik nyata PR dalam pengajaran kepada mahasiswa merupakan satu hal yang patut diapresiasi. Sebab, hal tersebut dapat menjadi solusi bagi kesenjangan kompetensi lulusan PR dengan kebutuhan pasar kerja hari ini, yang sudah seperti penyakit menahun sebagaimana itu sudah disoroti sejak 2018 oleh Jojo S. Nugroho, Ketua Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) periode 2017-2020 dan 2020-2023.
Kala itu, pria yang karib disapa Om Jojo mengatakan, pertumbuhan pesat industri PR tidak dibarengi dengan kesiapan calon praktisi PR. Menurutnya, banyak lulusan PR yang belum siap bekerja. “Terdapat kesenjangan antara materi perkuliahan dengan kebutuhan industri,” ucapnya seperti dikutip dari ANTARA News, Senin (7/5/2018).
Oleh sebab itu, dengan adanya kegiatan seperti seminar yang digelar mahasiswa BSI ini, tidak hanya masyarakat yang dapat merasakan dampak positif pengetahuan, tetapi mahasiswa juga bisa mengumpulkan wawasan dan pengalaman sebagai bekal menjadi praktisi PR andal di masa depan. (dlw)
- BERITA TERKAIT
- IPB University Angkat Trofi di Ajang AMEC Global Awards 2024
- Cara Prodi Ilmu Komunikasi UNY Bantu Mahasiswa Tentukan Penjurusan
- Departemen Ilmu Komunikasi UNY Terbitkan 10 Judul Buku Tentang Komunikasi
- Kian Mantap, Prodi S1 PJJ Ilmu Komunikasi LSPR Institute Raih Akreditasi A
- Upaya Universitas Mulawarman Memperkuat Reputasi dan Memanfaatan “Big Data”