Ihwan, Manajer Humas PT Petrokimia Gresik:

PRINDONESIA.CO | Jumat, 05/10/2018 | 2.382
Dok. Petrokimia Gresik

Setahun mengarungi babak baru sebagai Manajer Humas PT Petrokimia Gresik, Ihwan melakukan banyak terobosan

Muhammad Ihwan Fahrurrazi - Manajer Humas PT Petrokimia Gresik

 

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Salah satunya adalah meningkatkan peran 77 Staf Perwakilan Daerah Penjualan (SPDP) yang tersebar di seluruh Nusantara untuk menjadi public relations (PR). Alasannya, humas di perusahaan yang dikenal dengan akronim PG itu masih identik sebagai pemadam kebakaran. Padahal, humas harus bisa melakukan mitigasi risiko. “Untuk dapat melakukan peran itu,  kami bersinergi dengan petugas penjualan PG di berbagai daerah,” ujar pria yang dijumpai PR INDONESIA di Jakarta, Selasa (31/7/2018).

Tiga bulan setelahnya, pria kelahiran Yogyakarta, 2 Maret 1981, ini merasa perlu melengkapi SPDP dengan perangkat legal. Untuk itu, ia mengajukan permohonan yang isinya usulan penetapan pihakpihak yang berhak menjadi juru bicara. Adapun juru bicara perusahaan yang dimaksud meliputi direktur utama (dirut), diikuti direksi, sekretaris perusahaan, manajer humas, dan para petugas SPDP. Permohonannya itu disetujui dan ditandatangani oleh Dirut PG.

Agar menjadi PR tangguh, tugas berikutnya adalah membekali SPDP dengan teknik berkomunikasi dan media handling. Proses edukasi dibagi menjadi empat kelas. Pembicaranya beragam, salah satunya praktisi wartawan. Dari mereka, para peserta mendapat pembekalan mulai dari cara membuat rilis disertai simulasi, hingga praktik berbicara di depan publik dengan memerhatikan attitude dan gestur.

Sementara untuk menyampaikan pesanpesan kunci perusahaan, mereka membuat agenda CEO Briefing. “Pertemuan dengan CEO adalah momentum untuk memastikan tidak ada bias informasi antara dirut dengan petugas di daerah,” ujarnya.

Pekerjaan rumah selanjutnya adalah melanjutkan draf pedoman komunikasi yang sudah ada sejak era manager humas sebelumnya. “Draf sudah selesai, tinggal tunggu ketuk palu,” katanya. Lainnya tak kalah penting, mendorong manajemen agar perusahaan memiliki Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Komunikasi. “Strategi perusahaan yang sudah disusun dan disepakati harus dilengkapi dengan strategi komunikasi yang diterjemahkan ke dalam RJPP Komunikasi,” katanya.

Terobosan berikutnya, mengembangkan majalah internal GEMA ke dalam bentuk aplikasi versi 4.0 yang memungkinkan adanya interaksi dengan audiens. Menurut pria yang juga Pemimpin Redaksi GEMA ini, transformasi dilakukan berdasarkan hasil survei kepada karyawan yang umumnya memilih membaca dalam bentuk paperless.

Solid

Ihwan bukanlah PR yang berlatar belakang Ilmu Komunikasi. Alumni Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya ini merintis kariernya di bagian riset hingga kemudian diangkat sebagai Kabag Penjualan Ritel Wilayah Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, sebelum akhirnya mendarat di bagian humas. Untuk mengejar ketertinggalan, ia banyak belajar dan membaca. “Humas adalah proses belajar yang tidak pernah putus. Ilmunya berkembang terus,” kata pria yang banyak berguru kepada PR INDONESIA Gurus dan menjadikan PR INDONESIA sebagai bacaan rutin setiap bulan.

Kepada timnya, ia berpesan agar mereka bisa menjadi humas yang punya nalar. “Humas adalah wajah para direksi dalam keadaan darurat. Untuk itu, humas harus memiliki gudang argumentasi dan nalar yang dipakai pada saat berhadapan dengan opini publik,“ ujar suami dari Rosa Delima. Sebagai humas, ia pun meminta agar timnya selalu memerhatikan kaidah-kaidah kehumasan dari cara berpikir, bertindak, berucap, hingga bergerak. “Humas adalah DNA-nya korporasi,” imbuh Ihwan. Kaidah-kaidah ini pula yang harus ditularkan humas kepada seluruh karyawan. Karena setiap karyawan adalah humas bagi korporasi.

Di waktu senggang, ia memilih bercengkerama dengan istri dan kedua anaknya yang masing-masing duduk di bangku kelas 5 dan 1 SD. Meski aktivitasnya makin padat semenjak bergabung di Departemen Humas, pria yang hobi membaca buku ini berpendapat waktu luang harus diciptakan. “Beruntung, saya diwarisi oleh manajer humas sebelumnya tim yang solid, kreatif, dan fondasi yang kuat. Sehingga, segala tugas dapat dikerjakan secara maksimal, cepat, dan efektif,” kata pria yang juga penulis buku Mahabharata, Memupuk Kesuburan, Menebar Kemakmuran, dan terakhir yang sedang dalam proses penerbitan, Langkah Nyata Menjadi Solusi Agroindustri. (rtn)