GenPR, Dorong PR Makin Strategis

PRINDONESIA.CO | Rabu, 15/01/2020 | 1.853
Hendrar Prihadi, Wali Kota Semarang: “PR sudah semestinya dekat dengan manajemen, agar mampu mengomunikasikan setiap kebijakan organisasi dengan tepat dan relevan kepada audiens yang disapa.”
Dok. Pemkot Semarang

Kesenjangan persepsi dan praktik di kalangan praktisi public relations (PR) antargenerasi, mendorong sebuah komunitas PR lahir untuk merekatkan kesenjangan itu, sekaligus menegaskan visi PR sebagai fungsi strategis manajemen.

 

SEMARANG, PRINDONESIA.CO - Merekatkan generasi, membangun partisipasi. Begitulah tagline yang diusung GenPR, sebuah komunitas public relations (PR) baru, yang diluncurkan di Gedung Oudetrap, Kawasan Kota Lama, Semarang, Kamis (5/12/2019). Lahir sebagai komunitas lintas generasi bagi siapa pun yang menjalani profesi PR, baik praktisi, akademisi, maupun mahasiswa, GenPR berharap kuat agar PR menjadi fungsi strategis manajemen.

Sebanyak kurang lebih 150 praktisi PR dari berbagai instansi, perusahaan dan mahasiswa dari Semarang, Jepara, Kudus, Pekalongan, Cilacap, bahkan Mesuji, Lampung, mengikuti launching GenPR. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyempatkan hadir dalam acara peluncuran GenPR yang dikemas dengan konsep mini gelar wicara bertema “The Power of Media Relations: Kiat Membangun Reputasi Melalui Hubungan Media yang Kuat”.

Ia mengakui pentingnya keberadaan PR atau humas yang memiliki peran strategis dalam menyampaikan kebijakan serta informasi kepada publik. Menurut Hendi, biasa Wali Kota disapa, pernah ada masa di mana kinerja maksimal Pemerintah Kota Semarang masih mendapat citra kurang baik dari masyarakat.

Singkat cerita, hal ini dikarenakan hubungan yang kurang baik dengan kawan-kawan media. Karenanya, dilakukan pendekatan serta komunikasi yang lebih baik dengan media di samping perbaikan internal kinerja kehumasan pemerintah sehingga kemudian lahir konsep bergerak bersama di tahun 2015 - 2016. Konsep ini merangkul kawan-kawan pewarta sebagai salah satu roda penggerak pembangunan bersama dengan 3 P lainnya, yakni pemerintah, pengusaha dan penduduk dengan segala ketokohannya.

 “Hasilnya konsep ini menggerakkan masyarakat hingga haters yang tadinya banyak mengkritik, untuk lebih memiliki Kota Semarang dan kemudian bangga serta menjadi agen PR Kota Semarang. Mereka dengan sukarela memposting tempat-tempat menarik sehingga menambah kunjungan wisatawan serta peningkatan investasi di Kota Semarang,” papar Hendi.

Menurut  sang Wali Kota, PR memang harus berada di level strategis. “PR sudah semestinya dekat dengan manajemen, agar mampu mengomunikasikan setiap kebijakan organisasi dengan tepat dan relevan kepada audiens yang disapa,” ujar Hendi. Selanjutnya, ia menyambut baik kehadiran GenPR yang untuk pertama kalinya diluncurkan di Semarang. “Mudah-mudahan gerakan ini berkembang meluas di berbagai kota lain di tanah air,” lanjutnya penuh harap. 

 

Lebih Optimal

Gayung bersambut, menurut founder GenPR Asmono Wikan, kehadiran komunitas ini memang akan dilanjutkan ke berbagai daerah. “Komunitas ini bersifat nasional. Kami memulainya dari Semarang karena di kota ini komunitas PR sangat berpotensi untuk dikembangkan lebih luas,” ungkapnya. Kota Semarang sebagai representasi Indonesia mini dengan keanekaragaman budaya dan masyarakat, juga menjadi salah satu nilai positif yang harus diangkat hingga dipercaya sebagai “kota kelahiran” GenPR. “Dari Semarang untuk Indonesia,” tegas pria yang sehari-hari menjadi CEO PR INDONESIA itu, di sela-sela acara peluncuran GenPR.

Dalam sesi ini, tampil Asmono Wikan (CEO dan Founder PR Indonesia), Gunawan Permadi (Pemred Suara Merdeka), Nadia Ardiwinata (Marketing Director Idola FM), dan Wing Wiyarso (Kabag Humas dan Protokol Pemkot Semarang) sebagai narasumber, yang dimoderatori oleh Sinta Pramucitra (co-founder GenPR).

Di mata Gunawan, kerja-kerja media relations yang dilakukan PR harus memerhatikan sudut pandang cara kerja media, supaya hasilnya lebih optimal. Sementara itu, Nadia mendorong agar praktisi PR juga belajar tentang personal branding dan public speaking, sehingga kompetensinya menguat. Adapun Wing bertutur tentang kolaborasi sebagai keniscayaan dalam membantu suksesnya kinerja PR pemerintah. (asw)