Praktisi komunikasi sepakat pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) ini menguji kemampuan mereka dalam menghadapi krisis yang menyentuh multidimensi.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO Untuk itu, inilah saatnya public relations (PR) tidak tinggal diam. Menurut President Director of IPM Public Relations Maria Wongsonagoro, yang diperbuat oleh perusahaan/institusi baik kepada internal maupun eksternal selama pandemi akan membekas pada reputasi setelahnya.
"Selain itu, inilah momentum PR melakukan pembenahan dan fokus dalam menghadapi tantangan setelah krisis ini berlalu (post-mortem)," katanya saat menjadi pemateri dalam acara PR INDONESIA Meet-Up #22 bertajuk "Krisis Covid-19 dan Tantangan Setelahnya: Bagaimana Seharusnya Kerja PR?" yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (13/5/2020).
Ia juga berpesan agar perusahaan/instansi hendaknya mulai menyusun kronologi Covid-19 dan lakukan analisis terkait dampaknya terhadap organisasi baik yang bersumber dari laporan media arus utama maupun media sosial. Selanjutnya, rangkum peran apa yang telah dilakukan organisasi selama masa pandemik, kemudian diolah sesuai dengan prosedur dan sistem manajemen isu. Terakhir, jadikan hasil analisis tadi sebagai pelajaran ke depan untuk mengetahui dimana letak kekuatan dan kelemahan.
Sementara bagi Corporate Communications Director Danone Indonesia Arif Mujahidin, pandemi ini mengajarkan PR untuk selalu gesit dalam merespons setiap perubahan. Ia juga menekankan lima poin penting yang harus dilakukan oleh PR selama Covid-19. Pertama, proaktif dalam menemukan informasi terkait internal dan eksternal. Kedua, jadi bagian dari tim krisis komunikasi perusahan.
Ketiga, beri dukungan komunikasi terkait cara kerja yang baru. "Di Danone, kami menggunakan istilah WFH menjadi work from heart," ujarnya. Keempat, belajar dan terkoneksi dengan berbagai kolega dari negara lain. Terakhir, proaktif dalam memberikan saran/ide kepada bagian lain.
Sementara itu, Elvera N. Makki, President of International Association of Business Communicators Indonesia Chapter, menekankan pentingnya korporasi menunjukkan kepedulian dengan cara melaksanakan berbagai aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility). "Inilah peluang korporasi melakukan investasi reputasi," katanya. "Tidak perlu dengan dana yang besar, namun pastikan program relevan dan tepat sasaran," imbuhnya.
Ketua Umum APPRI Jojo S Nugroho memberi tips. Pertama, tunjukkan atau ceritakan kepada publik bahwa perusahaan peduli dan telah berbuat sesuatu untuk kepentingan bersama. Kedua, kolaborasi adalah mata uang baru. Ketiga, fokus pada solusi, jangan hanya jualan. Ke depankan kepentingan orang (karyawan/konsumen) di atas keuntungan. Keempat, berkomunikasilah dengan mengedepankan empati.
Konsolidasi
Sementara itu, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Widodo Muktiyo berbagi pengalamannya meramu komunikasi publik selama krisis pandemi Covid-19. Sebagai Koordinator Bidang Komunikasi Publik Gugus Tugas, ia dan tim ibarat juru masak yang bertugas menyajikan menu masakan berupa informasi kredibel kepada masyarakat. “GPR mengolah data dan informasi dari berbagai sumber, serta melakukan kolaborasi dalam memantau dan menganalisis perkembangan isu. Untuk selanjutnya diolah di dewan redaksi," ujarnya.
Lain halnya dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Mereka melakukan perubahan skenario besar-besaran. Dalam menangani Covid-19, Kementerian PUPR menjalankan dua tugas utama. Pertama, membantu penyediaan/dukungan infrastruktur terhadap empat hal, meliputi ketahanan pangan, kelancaran logistik, sisi kesehatan, dan pelayanan jasa. Kedua, dari sisi mitigasi.
Kementerian PUPR berinisiatif melakukan pergeseran pekerjaan yang tadinya menggunakan alat berat coba dialihkan menggunakan tenaga manusia. “Informasi seperti inilah yang sedang gencar-gencarnya kami sampaikan selama pandemi," kata Kabag Humas Biro Komunikasi Publik KemenPUPR Krisno Yuwono. (ais)
- BERITA TERKAIT
- PR Meet Up #27: Menyelaraskan antara Strategi Keberlanjutan dengan Perusahaan
- PR MEETUP #26: Ini Bedanya ESG dengan “Sustainability”
- PR MEETUP #26: Lebih Jauh tentang DEI
- PR MEET UP #24: Menjadi “Manusia” di Medsos
- PR MEET UP #24: Lima Keuntungan Memaksimalkan Data Medsos