Banyak korporasi yang berlomba-lomba hadir di media sosial karena tergiur dengan cerita sukses kompetitor atau individu yang mendadak viral di dunia maya.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Mereka lupa menjadi “manusia” di media sosial (medsos). Dengan kata lain, membangun kepribadian atau personality di dunia maya. “Ini penting. Kita harus memosisikan diri kita ada di satu kelompok audiens dan seperti apa kehadiran kita di sana,” kata Arya Gumilar, founder dan CEO Kayu Api Digital Reputation saat menjadi pembicara di acara PR INDONESIA Meet Up #24 yang berlangsung secara virtual, Senin (24/8/2020).
Di acara bertajuk “Social Media Trends During Covid-19: Adjust Your Strategy!” ini, General Manager BAYK Strategic Sustainability tersebut memberi tips. Pertama, membangun kepribadian di media sosial. Kedua, meletakkan common goal atau tujuan yang sama.
“Warganet itu tahu tujuan korporasi masuk ke media sosial untuk mempertahankan entitas bisnis,” ujarnya. Ia melanjutkan, “Tetapi, ketika kita mampu menciptakan common goal, publik tidak akan sungkan untuk mendukung.”
Terakhir, jadikan momentum pandemi Covid-19 untuk menunjukkan core value korporasi/brand di media sosial. “Kelincahan (agility) dan kolaborasi adalah kunci penting ketika kita memutuskan untuk hadir di medos,” pungkasnya. (ais)
- BERITA TERKAIT
- PR Meet Up #27: Menyelaraskan antara Strategi Keberlanjutan dengan Perusahaan
- PR MEETUP #26: Ini Bedanya ESG dengan “Sustainability”
- PR MEETUP #26: Lebih Jauh tentang DEI
- PR MEET UP #24: Menjadi “Manusia” di Medsos
- PR MEET UP #24: Lima Keuntungan Memaksimalkan Data Medsos