Mengelola Reputasi di Masa Pandemi: Lebih Siap Hadapi Pandemi Berkat Mitigasi Isu

PRINDONESIA.CO | Jumat, 29/05/2020 | 1.178
Hutama Karya telah melakukan mitigasi risiko sejak Januari 2020, jauh sebelum wabah Coronavirus Disease (Covid-19) masuk ke Indonesia.
Dok. HK

Mitigasi isu adalah faktor penting agar perusahaan lebih siap menghadapi krisis. Seperti kondisi yang terjadi saat ini ketika semua perusahaan harus beradaptasi dan bertahan menghadapi pandemi Covid-19.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Kesiapan itulah yang juga dilakukan PT Hutama Karya (Persero). Menurut SEVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya (HK) Muhammad Fauzan dalam wawancaranya dengan PR INDONESIA secara daring, Selasa (14/4/2020), perusahaan BUMN ini telah melakukan mitigasi risiko sejak Januari 2020, jauh sebelum wabah Coronavirus Disease (Covid-19) masuk ke Indonesia.

Di masa inilah peran sentral Sekretaris Perusahaan. Pertama, sebagai juru bicara. Kedua, menjalankan misi komunikasi internal dan eksternal. Sehingga, distribusi informasi menyentuh semua lini mulai dari internal hingga eksternal seperti konsultan, mitra, pendukung, pekerja, mandor, dan masih banyak lagi.

Hasil mitigasi ditindaklanjuti dengan membuat surat edaran maupun beberapa protokol. “Kami melihat virus ini cepat sekali perkembangannya. Untuk itu, kami segera menyiapkan protokolnya,” ujar Fauzan. Protokol tidak hanya terkait bisnis, tapi juga cara berkomunikasi kepada stakeholders. Selain itu, HK menyiapkan stress test. Yaitu, pengujian dengan beberapa skenario mulai dari ringan, menengah, hingga berat.

 

Ubah Pola Komunikasi

Di tengah pandemi dan kewajiban menjaga jarak sosial (social distancing), HK tetap menjalankan strategi komunikasi. Meski tak bisa dipungkiri, lebih banyak melalui daring. Antara lain, menjalin komunikasi intens dengan pewarta baik di Jakarta maupun daerah. “Kami memiliki grup pewarta. Setiap ada isu yang mengemuka akan kami jawab dengan cepat,” ujarnya. Sementara agar berita tentang HK tidak surut di media, setiap divisi HK mengomunikasikan informasi tentang perusahaan dengan tone yang sama.

Menurut Fauzan, inilah momentum PR dipaksa untuk lebih adaptif mengoptimalkan teknologi informasi. Ia menilai pola komunikasi justru makin produktif selama pandemi. Berbagai taktik dilakukan seperti membuat social media activation, siaran pers berseri, video series, Podcast, dan kampanye video. “Justru, ketika jam kerja tidak dibatasi, muncul banyak ide baru yang lebih kreatif. Kemampuan komunikasi kami, secara tim, juga jauh lebih meningkat,” katanya.

Mereka pun dituntut senantiasa mampu merespons cepat, menyampaikan empati, tetap tenang, menjalin komunikasi berkelanjutan, kreatif, dan inovatif, serta mengetahui informasi terkini tentang perusahaan. 

Selain itu, inilah momentum perusahaan menunjukkan kepedulian. Dalam setiap pesannya, HK menekankan sebagai perusahaan infrastruktur, mereka tidak hanya mementingkan bisnis, namun ikut terlibat dalam upaya memutus penyebaran wabah. Mereka gencar mengadakan aksi korporasi terkait penanganan Covid-19 di masyarakat. Berkolaborasi dengan perusahaan BUMN lain membentuk perwakilan tim tanggap darurat di setiap provinsi. Tim inilah yang bertugas menyalurkan donasi seperti bantuan APD ke rumah sakit, membagikan masker, penyemprotan disinfektan, penyediaan ambulans, hingga sosialisasi tentang Covid-19. Mereka juga giat mengampanyekan Tol Indonesia Lawan Covid19 di ruas-ruas tol yang dioperasikan oleh HK. 

Menurut Fauzan, dengan melakukan mitigasi, menyusun strategi bisnis dan komunikasi, perusahaan menjadi lebih siap menghadapi pandemi. Mereka mampu mencapai target di triwulan I. Berbagai agenda besar perusahaan yang memiliki rating stabil di mata internasional, bahkan termasuk dalam investor grade ini, pun masih berjalan sebagaimana mestinya. Perusahaan yang dipimpin oleh Bintang Perbowo selaku Direktur Utama ini juga dapat berpartisipasi menunjukkan kepeduliannya, menjaga engagement, hingga reputasinya di mata publik. “Kami bersyukur masih bisa bertahan hingga saat ini,” tutupnya. (rtn/rvh)