Perubahan drastis dan cenderung dinamis selama pandemi menuntut setiap instansi dan korporasi mampu beradaptasi dengan cepat. Keberadaan komunikasi internal (internal communication) makin terasa penting dan menantang.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Kondisi ini berbanding terbalik di masa sebelum pandemi. Kala di mana peran komunikasi internal kerap dipandang sebelah mata. Padahal semua pelaku public relations (PR) sepakat komunikasi internal harus kuat sebelum melakukan komunikasi ke luar atau eksternal.
Bahkan, fungsi dan perannya seharusnya sudah masuk ke ranah digital, bukan lagi sekadar menyampaikan informasi melalui e-mail blast atau mengelola informasi dengan cara memproduksi majalah internal.
Berkomunikasi dengan memanfaatkan keberadaan digital untuk kalangan internal makin diperlukan apalagi semenjak adanya kebijakan bekerja dari rumah. Tidak mudah bagi instansi/korporasi yang belum membangun komunikasi internal secara digital. Sebab, perlu edukasi dan mengubah pola pikir, selain dukungan teknologi aplikasi dan infrastuktur.
- BERITA TERKAIT
- Komunikasi Publik di Persimpangan: Tantangan dan Peluang Pemerintahan Baru
- Mengelola Komunikasi Publik IKN dalam Masa Transisi
- Komunikasi Publik IKN: Membangun Sinergi Semua "Stakeholder"
- Komunikasi Publik IKN: Tampak Belum Kompak
- Komunikasi Publik IKN: Mengukur Dampak Sosial dan Ekonomi