Semua sepakat perang melawan Pandemi Covid-19 bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi memerlukan keterlibatan semua pihak. Untuk itulah dalam mengampanyekan 3M, Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 mengedepankan kolaborasi pentahelix berbasis komunitas.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Menurut Suryopratomo, yang ketika diwawancara PR INDONESIA melalui sambungan telepon, Senin (7/9/2020), masih tergabung dalam anggota Tim Komunikasi Publik Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 itu, kondisi masyarakat Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Marauke, dengan latar belakang serta tingkat pendidikan yang beragam menjadi tantangan tersendiri ketika berhadapan dengan pandemi.
Untuk itu, dalam berperang melawan Covid-19, pria yang 14 September 2020 lalu dilantik sebagai Duta Besar RI untuk Singapura itu bersama timnya menjalankan dua pendekatan dalam menggugah kesadaran masyarakat agar mau menjalankan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak).
Pertama, pendekatan melalui serangan darat. Metode ini dilakukan oleh Bidang Perubahan Perilaku yang dinakhodai oleh Sonny Harry Harmadi. Bidang inilah yang mempersiapkan segala bentuk agenda komunikasi.
- BERITA TERKAIT
- Komunikasi Publik di Persimpangan: Tantangan dan Peluang Pemerintahan Baru
- Mengelola Komunikasi Publik IKN dalam Masa Transisi
- Komunikasi Publik IKN: Membangun Sinergi Semua "Stakeholder"
- Komunikasi Publik IKN: Tampak Belum Kompak
- Komunikasi Publik IKN: Mengukur Dampak Sosial dan Ekonomi