Mengukur Efektivitas Kampanye 3M: Kolaborasi “Pentahelix” Berbasis Komunitas

PRINDONESIA.CO | Jumat, 30/10/2020 | 2.189
Saat ini yang dibutuhkan masyarakat lebih dari sekadar edukasi. Harus dipersiapkan dari sisi fasilitas penunjang 3M.
Dok. Istimewa

Semua sepakat perang melawan Pandemi Covid-19 bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi memerlukan keterlibatan semua pihak. Untuk itulah dalam mengampanyekan 3M, Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 mengedepankan kolaborasi pentahelix berbasis komunitas.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Menurut Suryopratomo, yang ketika diwawancara PR INDONESIA melalui sambungan telepon, Senin (7/9/2020), masih tergabung dalam anggota Tim Komunikasi Publik Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 itu, kondisi masyarakat Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Marauke, dengan latar belakang serta tingkat pendidikan yang beragam menjadi tantangan tersendiri ketika berhadapan dengan pandemi.

Untuk itu, dalam berperang melawan Covid-19, pria yang 14 September 2020 lalu dilantik sebagai Duta Besar RI untuk Singapura itu bersama  timnya menjalankan dua pendekatan dalam menggugah kesadaran masyarakat agar mau menjalankan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak).

Pertama, pendekatan melalui serangan darat. Metode ini dilakukan oleh Bidang Perubahan Perilaku yang dinakhodai oleh Sonny Harry Harmadi. Bidang inilah yang mempersiapkan segala bentuk agenda komunikasi.