Tantangan "Public Affairs": APRIL Group Fokus pada “Stakeholder” Kunci

PRINDONESIA.CO | Jumat, 08/01/2021 | 2.017
Public affairs harus memiliki kemampuan cepat memahami konteks dan perkembangan di luar.
Dok. Pribadi

Selama ini praktisi public affairs dikenal sebagai penjembatan antara korporasi dengan pemerintah. Padahal tugasnya tak hanya itu. Public affairs juga harus mampu membangun relasi dengan stakeholder kunci untuk mendapatkan trust.

 

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Hal ini diungkapkan oleh Government Relations Manager APRIL Group Adra Janitra dalam wawancara tertulis, Kamis (18/11/2020). Menurutnya, praktisi public affairs (PA) tidak hanya bertugas membangun relasi dengan pemerintah, namun juga harus dapat membangun relasi dengan stakeholder kunci.

Key stakeholder tersebut di antaranya masyarakat, akademisi, media, non-governmental organization  (NGO), dan pihak-pihak yang dianggap penting bagi perusahaan. “Namun, karena praktisi PA banyak bersinggungan dengan kebijakan publik, stakeholder yang paling sering ditemui adalah pemerintah,” ujar Adra.

Banyaknya stakeholder kunci membuat peran PA menjadi penting dalam tubuh perusahaan. Khususnya, perusahaan penghasil pulp dan kertas seperti APRIL Group. Tantangan yang dihadapi oleh industri ini pun berbeda dengan perusahaan lain.