Tantangan "Public Affairs": Jembatan Kepentingan Korporasi dan Publik

PRINDONESIA.CO | Senin, 11/01/2021 | 1.081
“Di sinilah peran kami, memberikan arahan dan nasihat untuk mendorong setiap tim memberikan nilai tambah dan memastikan Gojek selalu ada untuk membantu masyarakat melalui masa-masa sulit,” kata Astrid, VP of Public Affairs Gojek.
Dok. Gojek

Public affairs (PA) itu salah satu fungsi yang menarik. Dia berada di tengah. Di sebelah kiri, ada government relations dan legal. Sebelah kanan, ada public relations.

 

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Karenanya, kata Siti Astrid Kusumawardhani, VP of Public Affairs Gojek kepada PR INDONESIA, Jumat (20/11/2020), public affairs (PA) harus memahami banyak isu. Mulai dari operasional, kebijakan publik, regulasi, legal, hingga bisnis. Termasuk memahami berbagai kanal komunikasi dari konvensional sampai media sosial. “Dalam berelasi pun PA harus membangun komunikasi secara inklusif dengan semua pihak, mulai dari pemerintah, akademisi, pakar, LSM, media, asosiasi, sampai influencers,” katanya. 

Lainnya yang menjadi tugas dan fungsi PA, khususnya industri teknologi, seperti halnya Gojek adalah, pertama, sebagai pionir di sektor layanan transportasi berbasis ride hailing, PA harus mampu mengejewantahkan konsep bisnis beserta dampak dan manfaat keberadaan korporasi kepada publik. Kedua, industrinya berkembang sangat dinamis membuat PA harus berhadapan dengan isu-isu baru yang belum pernah ada sebelumnya. Di sisi lain, pergerakan ekonomi dan pasar pun  tak kalah cepat. 

Kondisi tersebut menuntut PA harus memiliki beragam skill dan kreatif agar bisa bergerak lincah seiring dengan transformasi yang berkembang di sekitar ekosistem perusahaan.