Isriyati, PR INDONESIA Fellowship Program 2020 – 2021: Humas dan Komik

PRINDONESIA.CO | Kamis, 04/03/2021 | 2.703
Baginya, humas wajib memiliki kompetensi lain di luar sekadar kemampuan berkomunikasi yang baik. Antara lain, mendengarkan, menganalisis, adaptif, berintegritas, dan jujur.
Dok.Pribadi

Isriyati adalah satu dari sedikit pelaku humas yang berprofesi sesuai latar belakang pendidikannya. Yakni, Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro, Semarang.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Awalnya, perempuan yang baru saja dinobatkan sebagai PR INDONESIA Fellowship Program 2020 – 2021 ini ditempatkan di Bagian Umum Setda Kebumen sebagai protokol tahun 2011. Enam bulan kemudian, Isri, begitu ia karib disapa, menjadi Pranata Humas di Bagian Humas Sekretariat DPRD (Setwan). Tahun 2019, ia menjalankan peran barunya sebagai humas Sekretariat Daerah (Setda).

Ia mengaku cepat beradaptasi. Sebab, ilmu dasar humas sudah diperoleh sejak di bangku kuliah. Sementara secara praktik, ia sempat magang di bagian humas salah satu BUMN. “Saat itu, model kehumasan yang dilakukan masih konvensional, belum seperti sekarang,” katanya mengenang. Tapi, dari pengalaman itu, Isri belajar mulai dari media monitoring, media gathering, hingga menghadapi keluhan.

Menurutnya, bekerja sebagai seorang humas baik di Setwan maupun Setda Kabupaten Kebumen, sama. “Rasa”-nya saja yang berbeda. Aktivitas kehumasan di Setwan lebih ditekankan kepada upaya menjaga dan mengelola reputasi 50 anggota DPRD serta lembaganya. Tugas ini tidak mudah. Apalagi sepanjang tahun 2014 – 2017, lembaga ini sempat berada dalam kondisi krisis kepercayaan.