Setahun Pandemi: Transparan, Konsisten, dan Empatik

PRINDONESIA.CO | Sabtu, 22/05/2021 | 1.122
Untuk menangani wabah COVID-19, pemkot Semarang fokus pada dua hal, yakni menekan angka penyebaran COVID-19 dan memerhatikan kondisi ekonomi warga melalui jaring pengaman sosial.
Dok.Istimewa

Penanganan pandemi COVID-19 di daerah-daerah sempat membuat khawatir Presiden Joko Widodo. Pada akhirnya, setiap daerah mampu mengelolanya dengan cukup baik, merujuk pada karakteristik dan pendekatan lokal masing-masing.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu pemerintah daerah (pemda) yang sigap dan bertindak cepat dalam menghadapi pandemi COVID-19. Menurut Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Jawa Barat Hermansyah, pihaknya bertindak cepat dan responsif di masa pandemi. Langkah ini sekaligus bagian dari upaya Pemprov Jabar membangun transparansi dan keterbukaan informasi untuk menghindari kepanikan dan keresahan masyarakat di tengah situasi yang serba tidak pasti.

Karena alasan itulah, Pemprov Jabar menginisiasi lahirnya Keputusan Gubernur Jabar tentang Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar atau Pikobar. Pikobar menyediakan semua informasi faktual dan aktual terkait penanganan dan pencegahan COVID-19 di Jabar. Keberadaan Pikobar diperkuat dengan portal daring berupa Progressive Web App (PWA) yang dapat diakses di pikobar.jabarprov.go.id.

Agar komunikasi publik berlangsung efektif dan masyarakat teredukasi serta terinformasi dengan baik, harus didukung oleh konsistensi isu serta program yang kuat. Untuk sampai pada tahap itu, perlu tahap perencanaan yang tepat. Supaya tepat, proses perencanaan harus diawali dengan riset. “Dari riset inilah kita dapat mengetahui gambaran pesan dan cara penyampaian yang efektif bagi masyarakat,” ujarnya.