Tomi Wijaya, Perum Bulog: “Born to Win”

PRINDONESIA.CO | Jumat, 28/01/2022
Selama tiga tahun mengemban amanah sebagai Kabag Humas, selama tiga kali pula mereka berhadapan dengan krisis, bahkan hingga menjadi sorotan panggung nasional.
Dok. PR INDONESIA/Freandy

Perkenalan Tomi dengan profesi PR berawal tidak sengaja. Bermula dari kesempatan menggantikan pimpinan yang hendak memasuki masa purnatugas untuk mengikuti workshop kehumasan.

 

Tomi Wijaya, Kabag Humas dan Kelembagaan Perum Bulog

BALI, PRINDONESIA.CO - Siapa yang menyangka, pria kelahiran Jambi yang tahun ini genap berusia 37 tahun tersebut justru keluar sebagai pemenang ketika sesi pelatihan di acara workshop tersebut. Tiga tahun sudah lewat, ayah dari dua anak itu benar-benar dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Kabag Humas dan Kelembagaan Perum Bulog.

Tugas yang tidak mudah. Apalagi saat itu humas sedang mendapat sorotan dari jajaran direksi. Mereka menginginkan kompetensi dan fungsi humas Bulog strategis layaknya humas di kementerian. “Mengubah stigma humas yang identik dengan lamban merespons dan jarang tampil adalah pekerjaan rumah kami,” kata pria yang ditemui PR INDONESIA usai mengikuti workshop JAMPIRO #7 di Bali, Kamis (9/12/2021).

Seiring berjalannya waktu, ditambah adanya bimbingan Media and Communication Advisor to BOD of Bulog Benny Butarbutar, mereka mampu menduduki skor pertama untuk humas BUMN kluster pangan hanya dalam kurun waktu dua tahun. Tentu, upaya itu dilalui penuh liku. Selama tiga tahun mengemban amanah sebagai Kabag Humas, selama tiga kali pula mereka berhadapan dengan krisis, bahkan hingga menjadi sorotan panggung nasional.