Jelang tutup tahun 2018, PR INDONESIA kembali mengadakan PR INDONESIA Outlook (PRIO). Agenda rutin ini bertujuan untuk memproyeksikan isu-isu yang mungkin muncul di tahun depan dan strategi yang harus dipersiapkan oleh para pelaku public relations (PR).
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Agenda yang berlangsung selama dua hari ini dibuka oleh founder dan Chief Editor Asmono Wikan di Jakarta, Rabu (12/12/2018) . Di hadapan lebih dari 30 peserta yang kesemuanya adalah praktisi PR dari berbagai latar belakang industri ini, pria yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Serikat Perusahaan Pers (SPS) ini mengungkap alasan di balik pemilihan tema besar acara hari itu, “The Rise of Creative Storytelling in The Era of Digital Public Relations”.
Ia meyakini metode storytelling akan menjadi strategi komunikasi paling ampuh di tengah banyaknya berita dan cerita menarik tahun depan. Seperti yang diketahui, tahun depan, negeri ini akan merayakan pesta demokrasi Pemilihan Presiden. Momen ini sudah pasti akan menyedot banyak perhatian masyarakat. Pertanyaan yang muncul kemudian, bagaiamana kinerja institusi dan program PR tetap terdengar dan meresap di benak audiens, tidak tertelan isu, informasi, termasuk gempita pesta politik.
Para pembicara pun dihadirkan. Antara lain, Insight Report 2018 & Outlook 2019 dari Isentia, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Adita Irawati, Kabag Humas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Krisno Yuwono, CEO JWT Indonesia Marianne Admardatine, AVP External Communication PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, dan Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) Jojo S. Nugroho. Agenda dilanjutkan dengan workshop merancang video storytelling yang dipimpin oleh tim APPRI. PRIO ditutup dengan kunjungan media ke Tirto.id dan Kompas TV, Kamis (13/12/2018). (rtn)
- BERITA TERKAIT
- Komunikasi Publik di Persimpangan: Tantangan dan Peluang Pemerintahan Baru
- Mengelola Komunikasi Publik IKN dalam Masa Transisi
- Komunikasi Publik IKN: Membangun Sinergi Semua "Stakeholder"
- Komunikasi Publik IKN: Tampak Belum Kompak
- Komunikasi Publik IKN: Mengukur Dampak Sosial dan Ekonomi