Selain identik dengan nilai historis dan spiritual, Kabupaten Kuningan juga ingin dikenal sebagai destinasi agropolitan yang ramah wisatawan. Letaknya yang berada di kaki Gunung Ciremai, Jawa Barat, membuat kabupaten ini kaya hasil pertanian dan destinasi wisata.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Untuk sampai ke arah tersebut, tidak cukup hanya sekadar niat. Apalagi jargon dan logo belaka. Perlu diikuti dengan serangkaian transformasi dan aktivasi. Seperti yang diyakini oleh Humas Setda Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah melalui jawaban tertulisnya yang diterima PR INDONESIA, Senin (12/8/2019).
Menurut Wahyu, langkah ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Pemkab Kuningan 2008 – 2027. Yakni, Dengan Iman dan Taqwa Kuningan sebagai Kabupaten Agropolitan dan Wisata Termaju di Jawa Barat Tahun 2027.
Strategi komunikasi pun tak bisa hanya sekadar membangun citra positif. Tapi, perlu menyusun strategi komunikasi internal dan eksternal. Komunikasi internal dilakukan dengan cara menggerakkan seluruh pegawai agar memberikan pelayanan terbaik yang berorientasi kepada pelanggan (customer-driven government) dan bertanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingan secara seimbang.
Sementara secara eksternal selalu menjaga relasi yang baik dengan seluruh stakeholders, salah satunya media. Untuk itu, mereka kerap melakukan lawatan ke sejumlah perusahaan media, mengundang wartawan ke kantor, mengadakan press tour, hingga mengadakan uji kompetensi wartawan.
Untuk menjangkau audiens yang lebih luas, mereka juga membangun relasi sesuai karakter masyarakat Kuningan. Salah satunya, berkolaborasi dengan radio mengadakan program “Ngariung”. Program ini menjadi ajang bagi pemerintah daerah membangun komunikasi interaktif dengan masyarakat. Sekaligus, wadah menggali berbagai masukan terkait program pembangunan yang telah dan akan dilakukan.
Pemkab Kuningan juga rutin melakukan pertemuan tatap muka dengan masyarakat. Melalui program Ngawangkong, kedua belah pihak dapat saling berdiskusi dan menggali aspirasi. Lainnya, menyelenggarakan kampanye unggulan, Wakuncar Hani, yang bersifat rekreatif. Yakni, menggabungkan komunikasi partisipasi dan seni khas Kuningan. Langkah ini juga dilakukan untuk menarik investor.
Diakui
Upaya membangun awareness dan reputasi lantas dikemas dengan ragam aktivasi event pariwisata mulai dari tingkat lokal hingga internasional seperti Tour de Linggarjati dan Festival Angklung Internasional. Dalam menjalankan serangkaian event itu, Pemkab Kuningan semaksimal mungkin memanfaatkan pastisipasi rakyat. Ini dikarenakan, mereka percaya salah satu kunci sukses city branding ditentukan dari partisipasi masyarakat. Selain itu, tentu saja dari meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan.
Berbagai upaya dan kerja keras akhirnya berbuah manis. Kabupaten Kuningan diganjar berbagai apresiasi. Salah satunya, Anugerah Pesona 2016. Penghargaan ini mengantarkan objek wisata Gedung Linggarjati Kuningan sebagai juara kedua kategori Situs Sejarah Populer (Most Popular Historical Site). (rvh)
- BERITA TERKAIT
- Komunikasi Publik di Persimpangan: Tantangan dan Peluang Pemerintahan Baru
- Mengelola Komunikasi Publik IKN dalam Masa Transisi
- Komunikasi Publik IKN: Membangun Sinergi Semua "Stakeholder"
- Komunikasi Publik IKN: Tampak Belum Kompak
- Komunikasi Publik IKN: Mengukur Dampak Sosial dan Ekonomi