Darurat Komunikasi Wabah Corona: Saling Percaya Hadapi Corona

PRINDONESIA.CO | Rabu, 08/04/2020 | 3.501
Aspek komunikasi sangat penting dalam menyikapi Covid-19
Dok. Istimewa

Perlu sinergi lintas sektor yang solid, terutama dalam hal penyampaian informasi kepada publik selama menghadapi pandemi Coronavirus Disease (Covid-19). Upaya itu disadari betul oleh Pemkot Surabaya.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Menurut Kasubag Layanan Informasi Humas Pemerintah Kota Surabaya Jefry S. lewat jawaban tertulis yang diterima PR INDONESIA, Jumat (20/3/2020), aspek komunikasi menjadi sangat penting dalam menyikapi Covid-19. Apalagi pandemi ini merupakan jenis krisis yang berdampak luas bagi masyarakat. “Krisis ini terjadi bukan hanya pada skala kota, tetapi juga regional, nasional, bahkan global,” ujarnya.

Secara umum, Pemkot Surabaya sudah memiliki tim komunikasi yang terdiri dari Bagian Humas dan Dinas Komunikasi dan Informatika. Namun, karena isu Covid-19 merupakan hal yang serius dan berskala yang besar, maka dibentuklah gugus tugas khusus oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Anggota tim komunikasi meliputi Dinas Kesehatan, Dinas Komunikasi dan Informatika serta Bagian Humas.

Keberadaannya bertujuan untuk memastikan pola komunikasi berjalan lebih serius dan terstruktur. Tim inilah yang memiliki wewenang menggali dan menentukan informasi apa saja yang dapat dipublikasikan kepada masyarakat. “Tentunya, dengan tetap mengacu pada protokol komunikasi yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Pusat,” ujar Jefry seraya menekankan kunci sukses bersinergi antarlintas sektor adalah sikap saling percaya.

Menurut Jefry, tahapan protokol komunikasi Covid-19 mengacu pada panduan komunikasi yang sudah ada, namun dengan beberapa penyesuaian. Antara lain, mengutamakan isu-isu terkait Covid-19 dan mengupayakan kecepatan penyampaian informasi agar tidak terjadi kepanikan maupun bias informasi di masyarakat.

Selain itu, Humas Pemkot Surabaya pun dituntut untuk mampu mengembangkan angle lebih luas agar masyarakat dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap. Mulai dari sisi rumah sakit hingga upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh Pemkot Surabaya.

Berpacu dengan Waktu

Secara kewenangan, lanjut Jefry, Bagian Humas dan Dinas Kominfo Pemkot Surabaya yang mengarahkan informasi yang dikeluarkan kepada publik baik dari segi timing, strategi, maupun eksekusi. “Muaranya adalah mengendalikan masyarakat agar tidak panik, namun tetap waspada. Masyarakat juga tahu apa yang harus mereka lakukan,” ujarnya seraya menambahkan Pemkot Surabaya menunjuk Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya sebagai juru bicara. Sementara Humas dan Dinas Kominfo membantu menyiapkan bahan serta masukan mengenai strategi komunikasi kepada jubir.

Agar komunikasi lebih efektif, Pemkot Surabaya melibatkan tokoh masyarakat. “Sejauh ini tokoh yang paling berpengaruh adalah Bu Risma selaku Wali Kota,” ujar Jefry. “Sudah nonton, kan, vlog Wali Kota Risma mengedukasi masyarakat tentang hal yang harus dilakukan di tengah merebaknya Covid-19?” katanya seraya bertanya. Selain itu,  menggandeng influencer seperti e100, LoveSuroboyo, dan AsliSuroboyo. Semuanya bersedia berpartisipasi secara sukarela.

Jefry mengakui tantangan yang kerap muncul di saat krisis seperti sekarang adalah berpacu dengan waktu. “Setiap saat, bahkan detik, perkembangan informasi bisa berubah drastis. Inilah yang harus secara terus menerus kami antisipasi,” ujarnya. Humas Pemkot Surabaya pun memilih fokus pada strategi komunikasi yang juga cepat. Seperti, memanfaatkan konten-konten media sosial meliputi video, infografis dan foto. “Targetnya, konten-konten ini sampai lebih dulu ke gawai masyarakat,” imbuhnya.

Strategi komunikasi yang baik juga harus diikuti dengan tindakan nyata. Inisiatif Pemkot Surabaya patut diapresiasi. Mulai dari memberikan masker gratis, layanan periksa virus corona gratis, membangun 140 wastafel portable, penyemprotan disinfektan di sejumlah ruang publik, hingga yang terkini mendirikan bilik sterilisasi. (rvh)